Infografis
Suara.com - Tidak semua anak muda menghabiskan masa remajanya dengan bermain gim atau bersantai di media sosial. Bagi Sulianto Indria Putra, masa remaja justru menjadi awal dari petualangan besar membangun kekayaan dari dunia digital.
Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Suli—begitu ia akrab disapa—telah mengantongi pendapatan senilai lebih dari 1 juta dolar atau sekitar Rp20 miliar dari dunia investasi.
Menariknya, perjalanan Suli tidak dimulai dari modal besar atau latar belakang keluarga investor. Ia tumbuh dalam lingkungan biasa, namun memiliki minat kuat terhadap bisnis dan keuangan sejak usia 14 tahun.
“Saya mulai dari jasa desain feed Instagram, satu post dihargai Rp100 sampai Rp200 ribu. Lama-lama bisa menghasilkan Rp15 juta dan itu saya investasikan ke saham,” ujar Suli.
Pada tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 menekan harga pasar, Suli mulai melirik saham sebagai sarana investasi.
Dengan modal awal hanya sekitar Rp3,2 juta, ia belajar mengamati pergerakan pasar, menganalisis fundamental perusahaan, hingga akhirnya mampu menggandakan modalnya dalam waktu kurang dari satu tahun. Momentum tersebut menjadi titik balik yang memperkuat tekadnya untuk terus belajar dan berkembang.
Tak hanya saham, Suli juga mencoba peruntungannya di dunia forex. Namun, pengalaman pahit tak dapat dihindari. Ia mengalami kerugian hingga 80 persen dari modal yang ditanam.
Alih-alih menyerah, kegagalan tersebut justru menjadi batu loncatan untuk lebih hati-hati dan memperdalam ilmu di bidang yang lebih menjanjikan: cryptocurrency.
Sejak 2021, Suli mendalami teknologi blockchain dan aset kripto. Ia tak hanya sekadar ikut-ikutan tren, tapi benar-benar mempelajari ekosistem crypto, memahami volatilitas, serta mengelola risiko dengan cermat.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Tembus US$100.000, Sentimen Trump-China Jadi Penentu
Hasilnya pun tak main-main—ia berhasil mengumpulkan kekayaan hingga Rp20 miliar dari hasil trading dan investasi aset digital.
