Metode kedua disebut dengan Pancasuda, yang sebenarnya memiliki metode perhitungan mirip dengan cara Catursuda tadi. Tapi alih-alih membagi hasil penjumlahan weton pemilik rumah atau pasangan dengan 4, cara ini menggunakan angka pembagian 5.
Gambaran hasil perhitungan atau sisa yang muncul akan memiliki arti sebagai berikut.
- Sisa hasil 1, disebut Sri, berarti memiliki rejeki yang melimpah
- Sisa hasil 2, disebut Lungguh, berarti mendapatkan derajat yang luhur
- Sisa hasil 3, disebut Godhong, berarti mendapatkan kekayaan dan harta benda yang melimpah
- Sisa hasil 4, disebut Lara, berarti akan mendapatkan penderitaan dan banyak penyakit
- Sisa hasil 5 atau 0, disebut Pati, berarti akan menderita kehilangan atau putus penghasilan
Perhitungan yang cermat jelas perlu dilakukan mengingat hal ini dapat menjadi sugesti di dalam diri dan menjadi pegangan. Jika memang dirasa hari pindah rumah tidak memberikan perhitungan yang tepat, Anda dapat menggeser rencana hari pindahan satu atau dua hari ke belakang hingga perhitungan waktu yang diberikan tepat.
Semua cara menghitung weton pindah rumah di atas jelas bisa digunakan sebagai acuan, sehingga Anda mendapatkan waktu pindah rumah yang baik. Jelas, semua angka pada hari lahir dan hari pindah rumah harus diketahui secara pasti, sehingga tidak ada kesalahan penghitungan.
Itu tadi sedikit penjelasan tentang cara menghitung weton pindah rumah yang bisa disampaikan dalam artikel ini, semoga bermanfaat!
Kontributor : I Made Rendika Ardian