Wonder Voice of Indonesia 2025: Lahirnya Era Baru Industri Suara?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 18 Mei 2025 | 15:27 WIB
Wonder Voice of Indonesia 2025: Lahirnya Era Baru Industri Suara?
Wonder Voice of Indonesia 2025: Lahirnya Era Baru Industri Suara? (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bimo Kusumo, atau yang lebih dikenal sebagai Bimoky, selaku Founder Voice Institute Indonesia menyatakan bahwa komunitas ini bukan hanya tempat belajar, tetapi juga wadah kolaborasi dan pengembangan diri.

Voice over sekarang sudah bisa mensupport segala sesuatu di era digital ini, seperti promosi kebudayaan, promosi wisata, promosi segala sesuatu yang ada di kota atau provinsi. Di luar negeri, public space itu semuanya sudah menggunakan voice over. Museum-museum juga," jelas Bimo. 

Secara scientific, lanjut dia, minat membaca orang sekarang sudah menurun, nah, ini kesempatan suara-suara indah Jakarta untuk bisa ikut berperan.

Acara ini juga dibekali dengan pelatihan mendalam, mulai dari workshop Personal Branding oleh Dhanu Riza (Chief Creative Officer Voice Institute Indonesia), sesi Basic Voice Over dari Bimo Kusumo dan Binta Nadhila (Co-Founder), hingga praktik rekaman langsung di studio profesional. 

Tujuannya adalah memberi pengalaman nyata bagi peserta, agar siap menghadapi tantangan industri secara profesional.

Didirikan pada Desember 2019, Voice Institute Indonesia telah melatih ratusan talenta suara dari berbagai daerah. Program pelatihannya tidak hanya terbatas pada voice over, tetapi juga mencakup public speaking, MC, radio announcing, dubbing, dan podcasting. 

Dengan pendekatan praktik langsung, institusi ini berhasil menjawab kebutuhan industri kreatif yang terus berkembang.

Melalui inisiatif Wonder Voice of Indonesia 2025 dan pembentukan komunitas-komunitas lokal, Voice Institute Indonesia membuktikan komitmennya dalam memajukan profesi voice over sebagai pilar penting dalam ekonomi kreatif Indonesia. 

Kini, profesi yang dulu kerap dianggap ‘tidak terlihat’ mulai mendapat panggung yang layak—karena seperti kata Menteri Teuku Riefky, “sering tidak terlihat, tapi sangat terdengar.”

Baca Juga: Kim Tae Ri dan Hong Kyung Debut Dubbing di Film Animasi Lost in Starlight

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI