Suara.com - Menunaikan ibadah haji merupakan impian bagi setiap muslim. Karena pelaksanaannya hanya sekali dalam setahun dan kuota terbatas, proses pendaftaran haji di Indonesia harus dilakukan dengan cermat dan sesuai prosedur. Salah satu langkah terpenting adalah menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk daftar haji. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa saja dokumen yang perlu disiapkan, tahapan pendaftaran, serta tips agar proses berjalan lancar.
Karena tingginya animo masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji, antrian keberangkatan bisa memakan waktu bertahun-tahun. Oleh sebab itu, menyiapkan dokumen dari awal akan mempercepat proses pendaftaran dan menghindari penundaan akibat dokumen yang belum lengkap.
Dokumen yang Dibutuhkan untuk Daftar Haji
Berikut adalah daftar dokumen yang wajib disiapkan oleh calon jemaah haji reguler di Indonesia:
1. KTP Elektronik (e-KTP)
KTP yang masih berlaku dan sesuai dengan domisili saat ini. Pastikan data pada KTP jelas dan sesuai dengan data lainnya, terutama nama lengkap dan tempat tanggal lahir.
2. Kartu Keluarga (KK)
Digunakan untuk memastikan hubungan keluarga dan data kependudukan calon jemaah. KK harus dalam kondisi terbaru dan tercetak dengan jelas.
3. Akte Kelahiran atau Surat Kenal Lahir
Baca Juga: Syarat Daftar Haji Reguler 2025, Ini Panduan dan Rincian Biayanya
Diperlukan untuk verifikasi data pribadi. Jika tidak memiliki akte kelahiran, bisa diganti dengan ijazah terakhir atau dokumen resmi lain yang mencantumkan nama dan tanggal lahir.
4. Paspor yang Masih Berlaku
Paspor internasional yang berlaku minimal hingga 6 bulan sebelum keberangkatan haji. Jika belum punya paspor, segera ajukan pembuatan ke kantor imigrasi.
5. Buku Nikah (untuk Pasangan Suami-Istri)
Bagi pasangan yang mendaftar bersama, buku nikah diperlukan untuk menunjukkan status sah suami istri. Ini penting karena aturan Arab Saudi mewajibkan pasangan resmi untuk tinggal bersama selama ibadah haji.
6. Foto Terbaru (Ukuran dan Ketentuan Sesuai)
Biasanya diminta 10 lembar pas foto ukuran 3x4 dan 4x6 berlatar putih, mengenakan pakaian muslim, tidak menggunakan kacamata, dan wajah terlihat jelas. Setiap Kankemenag bisa memiliki ketentuan teknis sendiri, jadi pastikan mengikuti aturan setempat.
7. Surat Kesehatan dari Puskesmas atau Klinik Resmi
Calon jemaah haji wajib menjalani pemeriksaan kesehatan awal. Surat ini menjadi salah satu syarat untuk menentukan kesiapan fisik mengikuti ibadah haji yang berat secara fisik.
8. Bukti Setoran Awal Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
Setoran awal ke Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH biasanya sebesar Rp25.000.000. Bukti setoran ini akan digunakan untuk mendapatkan nomor porsi haji.
9. Formulir Pendaftaran Haji
Formulir ini diisi secara manual maupun elektronik saat melakukan pendaftaran di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) kabupaten/kota setempat.
Alur Pendaftaran Haji Reguler
Setelah mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk daftar haji, ikuti alur pendaftaran haji reguler berikut ini.
1. Datang ke Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH
Di sini, Anda melakukan setoran awal. Nanti akan mendapatkan bukti setoran dan nomor referensi.
2. Datang ke Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Setempat
Datang ke kantor Kemenag dengan membawa seluruh dokumen. Petugas akan memverifikasi data dan memberikan nomor porsi haji.
3. Pemeriksaan Kesehatan
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Jika lolos, status pendaftaran akan dinyatakan aktif.
4. Pemantauan Nomor Porsi
Nomor porsi bisa di cek secara online untuk mengetahui estimasi tahun keberangkatan
Tips Agar Proses Pendaftaran Haji Lancar
Proses pendaftaran bisa mengalami kendala jika Anda kurang dalam persiapannya. Lakukan persiapan dengan cara berikut agar proses pendaftaran haji berjalan lancar.
1. Periksa Masa Berlaku Dokumen
Pastikan KTP, paspor, dan dokumen lainnya tidak kadaluarsa dalam waktu dekat.
2. Gunakan Data yang Konsisten
Nama di semua dokumen harus sama persis. Perbedaan ejaan bisa menjadi masalah di kemudian hari.
3. Fotokopi dan Scan Dokumen
Siapkan fotokopi dan versi digital dari semua dokumen untuk berjaga-jaga.
4. Datang Lebih Awal
Proses pendaftaran bisa memakan waktu. Hindari datang menjelang jam tutup layanan.
Demikian itu yang dibutuhkan untuk daftar haji. Dengan mengetahui dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk daftar haji sejak dini, perjalanan menuju ibadah yang sah dapat berjalan lancar. Selain sebagai bentuk kesiapan administrasi, hal ini juga menunjukkan keseriusan dalam menjalankan rukun Islam yang kelima. Jangan tunda menyiapkan dokumen, dan pastikan semuanya lengkap sebelum menuju Kankemenag. Semoga Anda segera mendapat kesempatan untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci.
Kontributor : Mutaya Saroh