Suara.com - Di tengah meningkatnya tren wisata global, muncul kebutuhan mendesak untuk menyeimbangkan eksplorasi alam dengan pelestariannya. Di sinilah konsep ekowisata hadir, bukan sekadar sebagai tren baru, tetapi sebagai solusi jangka panjang untuk menjaga bumi sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Bukan hal yang berlebihan jika ekowisata disebut sebagai wajah masa depan industri pariwisata: lebih bijak, bertanggung jawab, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Apa Itu Ekowisata?
Menurut definisi The International Ecotourism Society (2015), ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ke kawasan alam yang melestarikan lingkungan, mendukung kesejahteraan masyarakat lokal, serta melibatkan interpretasi dan pendidikan. Hal ini membedakan ekowisata dari pariwisata massal yang kerap meninggalkan jejak negatif terhadap lingkungan dan budaya lokal.
Prinsip-prinsip ekowisata mencakup:
- Meminimalkan dampak negatif terhadap alam dan masyarakat.
- Meningkatkan kesadaran pengunjung terhadap lingkungan dan budaya.
- Memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat lokal.
- Mendukung upaya konservasi dan pelestarian alam.
- Menjalin kolaborasi dengan komunitas adat dan lokal.
Potensi Ekowisata Indonesia
Sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati dan budaya yang luar biasa, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekowisata dunia.
Dari hutan hujan tropis Kalimantan hingga terumbu karang Raja Ampat, dari adat Mentawai hingga warisan budaya Toraja, kekayaan ini menjadi modal utama pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Mendukung hal ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tidak lagi hanya mengejar target jumlah wisatawan, tetapi menempatkan sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan sebagai prioritas utama. Fokus ini terbagi dalam empat pilar:
Baca Juga: Batu Night Spectacular: Siap Menguji Adrenalin di Malam Hari!
- Pengelolaan berkelanjutan destinasi wisata.
- Ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
- Pelestarian budaya sebagai identitas daerah.
- Keberlanjutan lingkungan melalui konservasi dan edukasi.
5 Destinasi Wisata Berbasis Ekowisata di Indonesia
Berikut beberapa contoh nyata implementasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia yang patut diapresiasi:
1. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
Dijuluki “Little Africa” karena lanskap savananya, Baluran menawarkan pengalaman melihat alam liar dari dekat tanpa harus ke Afrika. Konservasi flora dan fauna serta keterlibatan masyarakat sekitar menjadikan taman nasional ini contoh ekowisata yang ideal.
2. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten
Sebagai habitat Badak Jawa yang langka, Ujung Kulon menjadi simbol konservasi spesies endemik. Selain menyuguhkan keindahan alam, kawasan ini juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata, menciptakan dampak ekonomi yang nyata.