Suara.com - Hari Raya Idul Adha 2025 akan dirayakan pada tanggal 6 Juni nanti. Itu artinya para jemaah perlu ikut sholat id sekaligus mendengarkan khutbah Idul Adha.
Teks khutbah Idul Adha tidak perlu panjang lebar cukup singkat saja. Sebab setelah sholat ied, umat Islam harus melakukan penyembelihan hewan kurban sehingga tidak terlalu siang.
Bagi Anda yang sedang mencari contoh teks khutbah Idul Adha singkat tapi menyentuh hati, berikut ini adalah teks khutbah yang bisa disampaikan saat Hari Raya Idul Adha.
Meski singkat, khutbah Idul Adha ini mengangkat pesan mendalam tentang keikhlasan dan keteguhan iman yang bisa menjadi renungan bagi seluruh jamaah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Segala puji hanya milik Allah. Kita panjatkan rasa syukur atas segala nikmat-Nya yang tiada henti. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, suri teladan bagi umat manusia.
Jamaah Idul Adha rahimakumullah,
Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh suka cita, namun juga sarat makna.
Idul Adha bukan sekadar hari raya kurban, melainkan juga momentum menghidupkan kembali nilai keimanan dan ketundukan kepada Allah SWT.
Baca Juga: Promo Alfamart Khusus Idul Adha, Ada Harga Spesial untuk Berbagai Kebutuhan Dapur
Saudaraku, mari kita renungkan kisah Nabi Ibrahim AS, seorang ayah yang diperintahkan untuk menyembelih putranya tercinta, Ismail AS.
Kisah ini bukan hanya tentang pengorbanan fisik, tetapi juga tentang keikhlasan hati dan ketaatan tanpa syarat kepada Allah sebagaimana yang tertuang dalam Surah As-Saffat ayat 102.
fa lammâ balagha ma‘ahus-sa‘ya qâla yâ bunayya innî arâ fil-manâmi annî adzbauka fandhur mâdzâ tarâ, qâla yâ abatif‘al mâ tu'maru satajidunî in syâ'allâhu minash-shâbirîn
Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?”
Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”
Lihatlah, betapa luar biasa keimanan mereka. Seorang ayah yang rela kehilangan anak demi menjalankan perintah Allah. Seorang anak yang rela dikorbankan karena tunduk pada kehendak-Nya. Inilah wujud ketauhidan yang murni dan keikhlasan yang sejati.