Suara.com - Industri kecantikan terus bertransformasi seiring kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran konsumen. Dalam beberapa tahun ke depan, tren skincare diprediksi tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang diyakini penggunanya, khususnya generasi milenial dan Gen Z.
Menjawab arah perkembangan tersebut, Populix—perusahaan riset berbasis teknologi asal Indonesia—mengungkap enam tren skincare yang dinilai akan tetap populer dalam tiga hingga lima tahun mendatang.
Temuan ini berasal dari hasil survei terhadap 1.100 responden muda dari seluruh Indonesia, dan dirangkum dalam laporan bertajuk “Millennials & Gen Z Report: Local vs. Global Skincare Trends and Market Shifts.”
Indah Tanip, VP of Research Populix, menjelaskan bahwa kebutuhan konsumen skincare saat ini sudah semakin kompleks.
“Kini, produk skincare tidak hanya harus mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu klinis, tapi juga memenuhi nilai-nilai etis dan ramah lingkungan, seperti gaya hidup vegan dan konsep keberlanjutan,” ungkapnya.
Berikut adalah enam tren skincare yang diprediksi akan tetap relevan menurut milenial dan Gen Z:
1. Clean Beauty (54%)
Tren paling populer ini mengedepankan penggunaan bahan alami dan minim zat kimia. Produk clean beauty dipilih karena dianggap lebih ramah lingkungan dan minim dampak negatif bagi kulit serta bumi.
Gaya hidup sustainable living mendorong semakin banyak wanita milenial mengadopsi tren ini sebagai bagian dari keseharian mereka.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Serum untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Efektif Atasi Kerutan dan Garis Halus
2. Hybrid Skincare (37%)
Praktis dan multifungsi, hybrid skincare menggabungkan manfaat skincare dan make-up dalam satu produk.
Cocok untuk gaya hidup serba cepat, tren ini mencakup produk seperti foundation dengan SPF, lipstik pelembap, hingga blush on yang diperkaya niacinamide. Efisien tanpa mengorbankan perawatan kulit.
3. Produk Berbasis Sains dan Dermatologi (26%)
Konsumen muda kini lebih kritis dan menyukai produk yang terbukti secara ilmiah. Produk yang didukung oleh riset laboratorium dan dermatolog lebih dipercaya dibanding produk berbasis mitos atau kepercayaan turun-temurun. Validasi sains kini menjadi faktor penting dalam proses pembelian.
4. Skincare Didukung Artificial Intelligence (22%)