Suara.com - Bayangkan membeli makanan dari food truck tanpa harus merasa bersalah karena menggunakan plastik. Kini, hal itu bukan sekadar wacana. Sebab, Notpla menghadirkan alternatif nyata: kemasan dari rumput laut yang bisa terurai seperti kulit buah.
Perusahaan rintisan asal London ini punya ambisi besar: menggantikan satu miliar unit plastik sekali pakai pada tahun 2030. Demikian seperti dilansir dari Euro News.
Target ini bukan mimpi kosong. Sejak memenangkan Earthshot Prize pada 2022, Notpla telah menggantikan lebih dari 21 juta item plastik sekali pakai di Eropa. Langkah kecil dengan dampak besar.
Jika kamu menonton konser Beyoncé di stadion Tottenham Hotspur bulan ini, kemungkinan besar camilan itu dikemas dengan bahan dari rumput laut. Tak hanya ramah lingkungan, kemasan ini juga bisa dikomposkan. Sebuah langkah konkret untuk mengurangi polusi plastik, sekaligus mengedukasi publik tanpa menggurui.
Awalnya, ide ini lahir dari eksperimen dua mahasiswa, Pierre Paslier dan Rodrigo Garcia Gonzalez, di dapur asrama mereka di Imperial College London.
Mereka membuat kapsul air yang bisa dimakan, bernama Ooho. Inovasi ini langsung menyita perhatian.

Pada 2019, Notpla bermitra dengan Lucozade untuk mengganti 36.000 botol plastik di London Marathon. Lalu pandemi datang. Acara publik berhenti. Tapi alih-alih stagnan, Notpla beradaptasi. Mereka mengembangkan pelapis dari rumput laut untuk kemasan makanan siap saji. Hasilnya? Kotak makan yang bisa dikomposkan dan tak meninggalkan jejak plastik.
Perjalanan Notpla bukan tanpa tantangan. Tapi mereka konsisten. Menurut Lise Honsinger, kepala pendapatan sekaligus karyawan pertama Notpla, mereka memilih jalur sulit, tidak mencampur produk dengan plastik agar tetap benar-benar alami. “Kami tidak akan mencari kemenangan yang termudah,” ujarnya. Sebuah prinsip yang menegaskan bahwa solusi lingkungan tak boleh setengah hati.
Notpla kini hadir di berbagai stadion besar seperti Kia Oval, Twickenham, hingga Johan Cruijff Arena di Belanda. Bahkan, mereka mulai merambah Jerman lewat kerja sama dengan perusahaan katering Compass Group. IKEA juga telah meluncurkan kemasan rumput laut ini di restoran barunya di Oxford Street, London.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Langkah berikutnya kemudian menjangkau kantor, museum, dan pasar deli. Notpla meluncurkan kemasan dengan jendela transparan bebas plastik, agar konsumen bisa melihat isi makanan tanpa mencemari lingkungan. “Kami tidak ingin menjadi merek khusus. Kami ingin solusi ini bisa diakses semua orang,” kata Honsinger.
Notpla juga bergerak ke hulu. Mereka menyediakan pelapis bagi produsen bahan kemasan. Harapannya, nama Notpla bisa dikenal luas seperti Tetra Pak atau Gore-Tex. Bukan sekadar merek, tapi simbol kemasan bebas plastik, tanpa bahan kimia berbahaya.
Dari Prancis, Spanyol, hingga Amerika Selatan, rumput laut diproses menjadi berbagai bentuk: dari garpu hingga cangkir. Peneliti mereka terus mengembangkan bahan ini untuk bisa menjadi alternatif bagi plastik panas maupun dingin. Meski rumput laut tak akan pernah memiliki daya tahan ekstrem seperti plastik, justru di situlah letak kelebihannya.
“Anda harus ingat alasan bahan ini mudah terurai adalah karena ia alami,” jelas Honsinger.
Notpla juga membentuk Natural Polymers Group bersama kompetitor untuk memperkuat gerakan industri ini. Tahun lalu, pengujian dari pemerintah Belanda mengukuhkan Notpla sebagai satu-satunya alternatif plastik yang lolos standar Uni Eropa untuk kemasan sekali pakai.
Dengan regulasi semakin ketat dan kesadaran publik meningkat, masa depan terlihat cerah. Dan meski perusahaan plastik raksasa belum gentar, Honsinger yakin, “Mereka tahu waktunya akan datang.”