Debat Terbuka IKAPRAMA: Membangun Komunitas Alumni yang Solid, Inklusif, dan Kolaboratif

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 12:31 WIB
Debat Terbuka IKAPRAMA: Membangun Komunitas Alumni yang Solid, Inklusif, dan Kolaboratif
IKAPRAMA. (Dok. Istimewa)

Suara.com - Proses demokratisasi organisasi alumni kembali hidup di tubuh Ikatan Alumni Prasetiya Mulya (IKAPRAMA). Untuk memilih Ketua Umum periode 2025–2029, IKAPRAMA menggelar debat terbuka bertajuk “Bersama Melangkah – Inklusi dalam Aksi, Kolaborasi dalam Visi”, Sabtu, 14 Juni 2025. Bertempat di ACT Hall, Kampus Prasetiya Mulya Cilandak, acara ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube IKAPRAMA.

Ribuan alumni menyaksikan acara ini, baik secara langsung maupun daring. Mereka menjadi bagian penting dari proses pemilihan yang akan dilakukan secara online pada 30 Juni hingga 6 Juli 2025, dengan melibatkan lebih dari 16.000 anggota aktif IKAPRAMA.

Dari lima kandidat yang mendaftar, hanya dua nama yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sesuai AD/ART dan berhasil melewati tahap wawancara.

“Persyaratan calon Ketua Umum IKAPRAMA cukup ketat, sehingga hanya dua dari lima kandidat yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi,” jelas Co-Provost II Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Stevanus Wisnu Wijaya.

Adharta Ongkosaputra, alumni MM Modular 1988 dan CEO PT Aditya Aryaprawira, menjadi kandidat pertama. Ia mengusung visi membangun komunitas alumni yang solid, berdampak, dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

Visi ini diwujudkan melalui penguatan jejaring lintas angkatan, koneksi dengan almamater, hingga program pengembangan karier dan beasiswa. “Saya harap alumni Prasmul harus bisa berkontribusi dalam perekonomian nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Edy Sutrisman, alumni MMSM 47 dan Presiden Komisaris PT Rekayasa Engineering, membawa visi menjadi perekat sinergi antara alumni, mahasiswa, almamater, dan masyarakat. Salah satu program unggulannya adalah business matching dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya untuk mempertemukan alumni pengusaha dan calon investor. Ia juga ingin memperkuat hubungan mahasiswa dan alumni melalui program magang. “Kami akan mengetuk pintu perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan alumni,” kata Edy.

Kedua kandidat memaparkan gagasannya dalam debat yang dipandu oleh Leander Resadhatu Rusdiono dan dimoderatori oleh dua panelis: Safitri Siswono, alumni MMBM 8 dan Presiden Direktur PT Arthaguna Ciptasarana, serta Dr. Stevanus Wisnu Wijaya. Dalam sesi ini, topik seputar integrasi lintas generasi, perluasan akses kerja, dan kesinambungan jejaring alumni menjadi sorotan.

Debat ini bukan sekadar ajang adu visi, tapi juga refleksi atas tantangan yang selama ini dihadapi oleh komunitas alumni. Salah satunya adalah masih belum optimalnya integrasi dan partisipasi lintas angkatan dalam program alumni. Gap generasi, keterbatasan data, serta kurangnya kolaborasi strategis menjadi tantangan nyata.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Hapus PR: Solusi Pendidikan atau Tantangan Baru?

Adharta menekankan pentingnya penguatan database alumni, terutama yang memiliki perusahaan besar, agar bisa membuka jalan karier bagi alumni yang lebih muda. Sementara Edy menyoroti pentingnya menjaga keguyuban dan kesinambungan, khususnya di bidang kewirausahaan. Ia menggagas program Prasmulyan Buddy yang mempertemukan alumni senior dengan alumni muda dalam skema mentoring.

Ketua Umum IKAPRAMA 2020–2025, Maspiyono, berharap siapapun yang terpilih nantinya tetap menjaga semangat sinergi. “Saya harap walaupun para kandidat kali ini berkompetisi, ke depannya semua dapat bersinergi pasca pemilihan umum ini guna membangun IKAPRAMA di masa depan,” ujarnya.

IKAPRAMA selama ini memang dikenal aktif menjaga silaturahmi melalui berbagai kegiatan rutin, seperti Monthly Golf Tournament yang diikuti 70–100 alumni setiap bulan. Selain itu, berbagai forum networking, diskusi lintas sektor, dan kegiatan berbagi pengalaman turut memperkuat jejaring alumni yang kini tersebar di pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, hingga korporasi global.

Dengan pemilihan yang transparan dan partisipatif, IKAPRAMA kembali membuktikan bahwa alumni bukan sekadar label masa lalu, tapi aset strategis untuk membangun masa depan yang lebih inklusif, solid, dan kolaboratif.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI