Di Tengah Ekonomi Sulit, Begini Solusi UMKM dan Pekerja Tradisional dapat Bertahan dan Tumbuh

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 27 Juni 2025 | 16:58 WIB
Di Tengah Ekonomi Sulit, Begini Solusi UMKM dan Pekerja Tradisional dapat Bertahan dan Tumbuh
Ilustrasi pengiriman barang. (Dok: Lalamove)

Suara.com - Di tengah tekanan ekonomi global yang masih terasa di banyak sektor, semakin banyak individu dan pelaku usaha kecil di Indonesia mencari cara untuk bertahan, bahkan berkembang. 

Dengan tingginya biaya hidup dan ketidakpastian dunia kerja, fleksibilitas dan penghasilan tambahan menjadi dua kata kunci yang sangat dicari masyarakat. 

Dalam konteks ini, platform pengiriman on-demand seperti Lalamove hadir bukan sekadar sebagai layanan logistik, tetapi sebagai solusi nyata bagi ribuan pekerja tradisional dan pelaku UMKM yang berjuang di tengah ekonomi yang tidak menentu.

Sebuah survei global terbaru dari Lalamove mengungkapkan bahwa lebih dari 75% mitra pengemudi mereka berasal dari latar belakang pekerjaan tradisional, seperti karyawan kantoran dan pelaku usaha mandiri. 

survei yang melibatkan hampir 9.000 responden ini menunjukkan bahwa fleksibilitas waktu kerja menjadi alasan utama (65%) mereka bergabung, diikuti oleh kebutuhan akan penghasilan tambahan (63%). 

Angka-angka ini menggambarkan dengan jelas bagaimana Lalamove menjelma menjadi jembatan antara dunia kerja konvensional dan ekonomi digital yang lebih luwes dan terbuka.

Alternatif Inklusif untuk Pekerja dan UMKM

Di Indonesia, 58% angkatan kerja masih berada dalam sektor informal, sebuah angka yang mencerminkan kerentanan ekonomi serta kurangnya akses terhadap pekerjaan tetap dan perlindungan sosial. 

Di sinilah peran Lalamove menjadi penting. Bukan hanya membuka akses ke peluang penghasilan, tetapi juga memberikan keleluasaan waktu bagi mitranya untuk tetap menjalankan tanggung jawab keluarga, atau bahkan melanjutkan bisnis mereka sendiri.

Baca Juga: Mental Ease at Workplaces: Program Revolusioner Atasi Stigma Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Kisah Naufal Ridwansyah, seorang mitra pengemudi yang juga menjalankan bisnis ayam potong, menjadi contoh inspiratif. Awalnya, mobil pick up miliknya hanya digunakan pada malam hari untuk mendistribusikan ayam potong. 

Namun, setelah bergabung dengan Lalamove, kendaraan yang sama kini digunakan untuk menerima order pengiriman di siang hari. Dari situ, Naufal tidak hanya menambah penghasilan, tapi juga memperluas jejaring bisnisnya.

Khususnya dengan pelanggan yang bergerak di sektor F&B dan katering. Hasilnya? Omzet bisnis ayam potongnya naik hingga 50%.

Perubahan Sosial Nyata

Ekonomi berbasis platform telah mengubah wajah dunia kerja global. Di Indonesia sendiri, 30% mitra pengemudi berasal dari sektor transportasi konvensional, 18% dari pelaku usaha mandiri, dan 12% dari pekerja kantoran. 

Angka ini menunjukkan terjadinya pergeseran besar: semakin banyak orang yang meninggalkan pola kerja 9-to-5 dan mencari sistem yang lebih fleksibel, adaptif, dan sejalan dengan kebutuhan hidup mereka.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI