Suara.com - Listrik memudahkan hampir semua aspek kehidupan Anda. Tapi tanpa sistem proteksi yang tepat, listrik juga bisa menjadi sumber bahaya. Sengatan listrik, kebakaran akibat korsleting, hingga kerusakan alat elektronik bisa terjadi jika instalasi listrik tidak dirancang dengan aman.
Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Anda perlu memahami tiga komponen utama dalam sistem proteksi listrik, yaitu MCB, ELCB (atau RCCB), dan grounding. Masing-masing punya fungsi berbeda, tapi semuanya bekerja sama untuk memberikan perlindungan yang maksimal.
MCB (Miniature Circuit Breaker)
Fungsi
MCB adalah alat pengaman listrik yang akan memutus aliran listrik secara otomatis saat terjadi arus berlebih (overload) atau hubungan singkat (short circuit). Anda mungkin pernah mengalami listrik di rumah tiba-tiba mati karena MCB "turun". Itu tandanya MCB sedang melindungi instalasi listrik dari potensi bahaya.
Untuk informasi yang lebih detail, silakan lihat halaman berikut tentang mcb.
Cara Kerja
MCB mendeteksi dua jenis gangguan:
Overload, yaitu ketika beban listrik melebihi kapasitas instalasi. MCB akan merespons panas berlebih dan memutuskan arus.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Oven Listrik Low Watt Terbaik untuk Rumah Kapasitas 1.300 VA: Hemat dan Andal!
Short circuit, yaitu saat terjadi hubungan langsung antara kabel fasa dan netral. Lonjakan arus yang sangat besar akan segera diputus oleh MCB menggunakan sistem magnetik di dalamnya.
Jenis-jenis MCB Berdasarkan Kurva Karakteristik
Kurva B: Cocok untuk beban resistif seperti lampu dan pemanas.
Kurva C: Paling umum digunakan di rumah, cocok untuk peralatan seperti kulkas dan AC.
Kurva D: Diperuntukkan bagi peralatan industri yang memiliki lonjakan arus awal tinggi seperti motor listrik.
Memilih jenis kurva yang sesuai sangat penting agar MCB bisa bekerja secara efektif sesuai kebutuhan.