Waspada Jebakan Link Video Viral Andini Permata, Kenali 5 Bahaya Nonton Film Porno

Yazir F Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 15:55 WIB
Waspada Jebakan Link Video Viral Andini Permata, Kenali 5 Bahaya Nonton Film Porno
Ilustrasi menonton film porno [Shutterstock]

Suara.com - Beberapa waktu terakhir, jagat maya Indonesia diramaikan oleh pencarian nama Andini Permata. Namanya menjadi viral setelah dikaitkan dengan sebuah video asusila yang melibatkan seorang gadis dan anak kecil.

Akibatnya, banyak warganet berburu link "video lengkap Andini Permata" yang tersebar di media sosial dan aplikasi perpesanan.

Namun, rasa penasaran ini justru menjadi bumerang. Sebagian besar link yang beredar bukanlah berisi video yang dicari, melainkan jebakan digital yang mengarah pada situs palsu, pencurian data (phishing), hingga instalasi malware berbahaya di perangkat pengguna. Ancaman keamanan siber ini adalah risiko nyata yang langsung mengintai.

Di luar ancaman digital tersebut, ada bahaya lain yang lebih subtil namun tak kalah merusak yang bersembunyi di balik konten pornografi itu sendiri. Dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental cukup serius.

Kebiasaan menonton film porno bukanlah sekadar hiburan tanpa konsekuensi. Para ahli kesehatan mental dan neurologi telah lama menyoroti berbagai dampak negatifnya.

Bagi Anda yang mungkin tergoda atau bahkan sudah terlanjur memiliki kebiasaan ini, penting untuk memahami risiko jangka panjang yang mengintai. Berikut adalah lima bahaya utama dari kecanduan pornografi yang perlu Anda waspadai.

1. Risiko Kecanduan yang Merusak Otak

Sama seperti narkoba atau judi, pornografi dapat memicu kecanduan. Saat menonton konten eksplisit, otak melepaskan dopamin dalam jumlah besar, yaitu neurotransmitter yang bertanggung jawab atas rasa senang dan puas. Paparan yang terus-menerus akan membuat otak menjadi 'kebal' dan membutuhkan dosis yang lebih tinggi atau konten yang lebih ekstrem untuk mencapai tingkat kepuasan yang sama.

"Seorang individu yang kecanduan pornografi seringkali mengalami perubahan pada sirkuit penghargaan di otaknya, mirip dengan pecandu narkoba. Kesenangan sesaat yang didapat menciptakan siklus kompulsif yang sulit dihentikan, mengorbankan hubungan nyata dan kesejahteraan emosional," ungkap seorang Psikolog Klinis.

Baca Juga: 7 Fakta Misterius Andini Permata yang Bikin Netizen Gigit Jari

Hal ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk merasakan kesenangan dari aktivitas normal sehari-hari.

2. Mendistorsi Realitas Seks dan Hubungan

Pornografi menyajikan gambaran seks yang tidak realistis. Adegan yang ditampilkan adalah hasil skenario, akting, dan editing untuk tujuan hiburan semata, bukan representasi dari keintiman yang tulus.

Akibatnya, penonton reguler dapat mengembangkan ekspektasi yang tidak masuk akal terhadap pasangan dan kehidupan seks mereka. Ini bisa menimbulkan rasa tidak puas, frustrasi, dan tekanan pada hubungan romantis yang sesungguhnya, yang dibangun di atas koneksi emosional dan kerentanan, bukan performa.

3. Memicu Masalah Kesehatan Mental

Kecanduan pornografi seringkali berjalan beriringan dengan masalah kesehatan mental lainnya. Perasaan malu, bersalah, dan rendah diri adalah dampak psikologis yang umum dialami.

Banyak individu yang terjebak dalam siklus ini merasa terisolasi dan enggan mencari bantuan karena stigma sosial. Hubungan antara konsumsi pornografi yang berlebihan dengan peningkatan gejala depresi, kecemasan sosial, dan stres telah menjadi perhatian serius di kalangan profesional kesehatan jiwa.

4. Menurunkan Kepekaan Seksual di Dunia Nyata

Dampak fisik yang sering dilaporkan adalah menurunnya kepekaan terhadap rangsangan seksual di dunia nyata. Otak menjadi begitu terkondisi dengan stimulasi visual yang intens dan spesifik dari layar, sehingga rangsangan dari pasangan nyata terasa kurang memuaskan.

Fenomena yang dikenal sebagai Porn-Induced Erectile Dysfunction (PIED) terjadi ketika seorang pria mengalami kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi dengan pasangan nyata, meskipun tidak memiliki masalah saat menonton pornografi.

5. Potensi Merusak Hubungan Sosial dan Romantis

Kerahasiaan yang menyelimuti kebiasaan menonton porno dapat merusak kepercayaan, yang merupakan fondasi dari setiap hubungan yang sehat. Ketika kebiasaan ini menjadi kompulsif, waktu, energi, dan fokus emosional yang seharusnya dicurahkan untuk pasangan dan keluarga justru tersedot ke dunia maya.

Ini dapat menyebabkan penelantaran emosional, konflik, dan pada akhirnya, keretakan hubungan. Objectifikasi yang dipelajari dari pornografi juga dapat merusak cara seseorang memandang dan berinteraksi dengan pasangannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI