Suara.com - Menjadi seorang ibu bukanlah peran yang sederhana. Bagi aktris dan ibu muda Dinda Hauw, perjalanan menjadi ibu adalah proses panjang yang penuh tantangan, pembelajaran, air mata, dan cinta.
Dalam gelaran BeeMom Squad Affiliate Gathering 2025 yang diselenggarakan oleh BEEME di Jakarta Selatan, Dinda Hauw membagikan kisah personalnya tentang bagaimana peran sebagai ibu mengubah hidupnya secara emosional dan spiritual.
Dinda Hauw mengungkapkan, salah satu momen terberat dalam hidupnya adalah saat ia mengalami keguguran tanpa mengetahui bahwa dirinya sedang hamil.
“Aku tetap beraktivitas seperti biasa, kerja, jalan-jalan, sampai akhirnya mengalami pendarahan hebat. Itu benar-benar memukul mental,” tuturnya jujur.
Namun, kehidupan tak bisa berhenti. Ia sadar, ada Shaka, anak pertamanya yang masih membutuhkan pelukan seorang ibu. Ada suami yang harus diperhatikan, dan keluarga yang terus memberi dukungan. Dari situlah Dinda Hauw mulai bangkit dan menata diri.

Dalam talkshow bertajuk “Silent Battles, Loud Love”, Dinda Haue juga menyampaikan bahwa pengalaman itu bukan hanya soal kehilangan, tapi juga tentang kesadaran, apakah dirinya benar-benar siap untuk menjadi orang tua lagi.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan untuk ibu, walau hanya sesederhana didengarkan usai melalui hari yang sibuk dalam menjalani perannya.
“Support itu nggak selalu harus besar. Kadang cukup didengar saja sudah sangat berarti. Karena ibu-ibu itu menyimpan banyak sekali beban dan pikiran. Mereka butuh ruang untuk bercerita tanpa dihakimi,” kata Dinda Hauw.
Ia juga mengakui bahwa peran suami, keluarga, dan lingkungan sangat besar dalam membantunya melewati masa-masa sulit.
Baca Juga: 14 Tahun Terpisah, Farel Prayoga Ungkap Nama Asli Pemberian Ibu Kandung: Langgeng Prayoga
Beeme dan BeeMom Squad: Dari Ibu, Oleh Ibu, untuk Ibu
Sejalan dengan cerita Dinda Hauw, BeeMom Squad Affiliate Gathering 2025 hadir sebagai wujud nyata dari komitmen Beeme untuk memberdayakan para ibu Indonesia.
Komunitas BeeMom Squad bukan sekadar platform penjualan atau affiliate marketing, tapi rumah emosional bagi para ibu yang ingin tetap aktif, produktif, dan merasa cukup, meski dari rumah saja.
“BeeMom Squad dibangun sebagai tempat aman bagi para ibu. Kami ingin menciptakan ruang di mana ibu bisa merasa dilihat, didengar, dan berdaya. Di mana mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri dalam perjuangannya,” ujar Sheyla.
Dengan lebih dari 350 anggota aktif dan target 1.000 ibu pada akhir tahun, BeeMom Squad fokus pada tiga pilar, yakni edukasi, koneksi, dan pemberdayaan ekonomi.
Para ibu tidak hanya diajak belajar membuat konten dan berjualan, tetapi juga diberi ruang untuk berbagi cerita, membangun jejaring, hingga mendapat edukasi seputar kesehatan kulit anak dan keluarga.
Dari Pengguna Jadi Brand Ambassador
Sebagai pengguna setia sejak awal, Dinda Hauw pun mantap menjadi Brand Ambassador Beeme.
“Shaka dari dulu pakai lotion dan sunscreen Bimi. Aku tahu betul kualitasnya dan perjuangan Kak Shea membangun brand ini dari nol,” ungkap Dinda Hauw.
Menurutnya, memilih skincare untuk anak harus dilakukan dengan hati-hati karena kulit anak sangat sensitif.
“Aku cari yang bahan-bahannya natural, baca kandungan, tanya dokter, dan coba sendiri. Sampai akhirnya aku yakin Bimi yang paling cocok,” tutup dia.