Sumber Penghasilan Ustaz Das'ad Latif, Rekening untuk Bangun Masjid Diblokir PPATK

Husna Rahmayunita Suara.Com
Jum'at, 08 Agustus 2025 | 14:25 WIB
Sumber Penghasilan Ustaz Das'ad Latif, Rekening untuk Bangun Masjid Diblokir PPATK
Ustaz Das'ad Latif (Instagram/dasadlatif1212)

Suara.com - Nama Ustaz Dasad Latif belakangan menjadi sorotan publik usai rekening untuk bangun masjid miliknya diblokir PPATK. Publik pun bertanya-tanya, dari mana sumber pendapatan Ustaz Das'ad Latif?

Dana di rekening tersebut sejatinya akan digunakan untuk pembangunan Masjid Hj. Sitti Mang di Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dana di rekening tersebut berasal dari kerja keras Ustaz Das'ad melalui beragam sumber penghasilan.

Sayangnya, rencana mulia itu terhambat karena pemblokiran rekening dengan alasan tidak aktif selama tiga bulan. Peristiwa ini bukan hanya membuatnya kesulitan mengakses dana, tapi juga menyinggung nama baiknya.

Dari mana saja sumber pendapatan Ustaz Das'ad Latif dan bagaimana perjalanan kariernya hingga mampu membangun masjid dari kantong pribadi? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Ustaz Das'ad Latif. [Instagram@dasadlatif1212]
Ustaz Das'ad Latif. [Instagram@dasadlatif1212]

Rekening Diblokir Saat Akan Bayar Material Masjid

Ustaz Das'ad mengaku baru mengetahui rekeningnya diblokir saat hendak membayar besi dan semen di sebuah toko bangunan.

Rencananya, uang tabungan itu akan dipakai untuk melanjutkan pembangunan masjid yang ia biayai sepenuhnya dari hasil berdakwah.

Saat tiba di bank, ia dikejutkan oleh informasi bahwa rekeningnya telah diblokir.

Baca Juga: Sekda Sulsel Kritik Pemblokiran Rekening: Dosa Besar PPATK !

Menurut penjelasan pihak bank, pemblokiran dilakukan untuk menghindari potensi "hal-hal negatif" karena rekening tidak aktif selama tiga bulan.

Kebijakan itu membuatnya kecewa, terlebih proses pengaktifan kembali memerlukan waktu hingga tujuh hari dan biaya Rp100.000.

"Setahu saya, negara selalu mengajak masyarakat untuk menabung. Tapi setelah uang disimpan, malah diblokir. Kalau begini, lebih baik simpan di dompet," keluhnya.

Ia menilai aturan tersebut berpotensi menimbulkan kegelisahan di tengah masyarakat, apalagi jika kasusnya terjadi secara massal.

Bagi Ustaz Das'ad, pemblokiran rekening bukan sekadar persoalan tidak bisa mengakses dana, tetapi juga menyangkut reputasi.

Menurutnya, masyarakat umumnya mengaitkan rekening yang diblokir dengan dugaan tindak pidana atau transaksi ilegal.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI