Lisa Mariana Tuduh Tes DNA Ridwan Kamil Ada Kecurangan, Mungkinkah Hasilnya Bisa Diakali?

Jum'at, 22 Agustus 2025 | 12:42 WIB
Lisa Mariana Tuduh Tes DNA Ridwan Kamil Ada Kecurangan, Mungkinkah Hasilnya Bisa Diakali?
Hasil tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana (Instagram)

Suara.com - Mantan model Lisa Mariana masih tidak terima dengan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa putrinya bukan anak kandung dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam siaran langsung Instagram usai mendapat kabar tersebut, Lisa Mariana menangis dan mengamuk. Ia tidak percaya bahwa hasil tes DNA anaknya tidak cocok dengan Ridwan Kamil.

“Tidak akan kubiarkan kecurangan terjadi ya. Jadi, udah pak jangan berkeras hati, tadi minta minta perdamaian bagaimana ini. Capek saya, sakit kepala saya,” kata Lisa Mariana.

Masih tidak menyangka, Lisa Mariana menambahkan, "Jangan biarkan ada kecurangan di sini, gue sudah bilang kalau bukan benih dia, benih siapa? Benih tuyul?"

Lisa Mariana mengakui bahwa dirinya sudah memprediksi bahwa hasil tes DNA-nya akan negatif. Meski tidak diungkapkan secara blak-blakan, pernyataannya seolah mengindikasikan adanya kecurangan dari pihak Ridwan Kamil.

Lisa Mariana akan dipanggil KPK terkait kasus korupsi yang seret Ridwan Kamil. [Suara.com/Tiara Rosana]
Lisa Mariana akan dipanggil KPK terkait kasus korupsi yang seret Ridwan Kamil. [Suara.com/Tiara Rosana]

“Hasilnya bakal negatif itu udah tau, santai. Santai. Gue bakal bongkar yang lainnya,” janjinya.

Berdasarkan permasalahan di atas, sejumlah publik penasaran apakah tes DNA bisa diakali sehingga hasilnya menjadi tidak cocok?

Apakah Tes DNA Bisa Diakali?

Tes DNA umumnya sangat sulit dimanipulasi, terutama jika dilakukan di laboratorium bereputasi tinggi yang menerapkan prosedur standar dan rantai kendali (chain of custody) secara ketat.

Baca Juga: Pemanggilan Lisa Mariana Oleh KPK Dicurigai Terkait Gratifikasi Seksual

Prosesnya dirancang sedemikian rupa sehingga rekayasa hasil nyaris tidak mungkin terjadi. Namun, kemungkinan kesalahan tetap ada, seperti kekeliruan saat pengambilan, penyimpanan, atau pengiriman sampel.

Faktor lain yang bisa memengaruhi akurasi termasuk kualitas laboratorium yang rendah, penggunaan penanda genetik yang terbatas dalam analisis, atau terjadinya kontaminasi pada sampel.

Berdasarkan DNA Diagnostics Center (DDC) Amerika Serikat, ada tiga kategori kesalahan dalam pengujian tes DNA, yakni:

- Kesalahan Manusia

Beberapa contoh kesalahan manusia yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat meliputi:

a. Kesalahan pelabelan sampel
b. Kontaminasi selama pengumpulan
c. Kontaminasi selama analisis

- Kesalahan Teknis

Beberapa contoh kesalahan teknis yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat meliputi:

a. Kerusakan Peralatan
b. Masalah Perangkat Lunak

- Faktor Biologis

Beberapa contoh faktor biologis yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat meliputi:

a. Mutasi Genetik
b. Kontaminasi Lingkungan
c. Pencampuran Sampel

Seberapa Sering Tes DNA Salah?

Secara umum, tes DNA sangat akurat dan tetap menjadi cara paling efektif untuk menentukan hubungan biologis. Klinik Cleveland mencatat bahwa tes paternitas hampir 100% akurat.

Jika semua standar dan protokol dipatuhi, proses pengujian DNA hanya akan menghasilkan sedikit kesalahan. Masalah akurasi muncul ketika penyedia layanan mengabaikan praktik terbaik.

Namun, ada pula hasil tidak meyakinkan. Ini sangat berbeda dengan hasil yang salah.

Hasil yang tidak meyakinkan terkadang tidak dapat dihindari dan bukan merupakan indikasi kesalahan, melainkan keterbatasan dalam proses pengujian dan/atau sampel yang diberikan.

Perkara ini sering kali muncul karena masalah seperti kuantitas atau kualitas DNA yang tidak mencukupi dalam sampel yang diberikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?