INTI BERITA:
TKA adalah tes pemetaan kemampuan akademik yang diselenggarakan pemerintah secara gratis
Hasil TKA dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi
Ada lima hal yang wajib disiapkan sebelum simulasi TKA
Suara.com - Tes Kemampuan Akademik (TKA) direncanakan akan dilaksanakan 1-9 November 2025 untuk jenjang SMA/ sederajat dan Maret-April 2026 untuk SMP/ sederajat serta SD/ sederajat.
TKA adalah program resmi pemerintah yang bertujuan untuk memetakan capaian akademik individu murid secara adil, terukur, dan kredibel. Sebelum melaksanakan TKA, akan terlebih dahulu dilakukan simulasi untuk melatih para siswa.
Semua murid berhak mengikutinya tanpa biaya, baik di jenjang SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, maupun SMA/MA/sederajat, dan SMK/MAK.
Untuk mempersiapkan tes ini dengan baik, simulasi bisa dilakukan. Berikut adalah lima hal yang wajib dipenuhi pelajar sebelum simulasi TKA.
1. Belajar Materi yang Akan Diujikan
Materi yang akan diujikan dalam TKA meliputi mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan tergantung masing-masing jenjang.
Untuk mempersiapkan kompetensi ini, siswa dapat berlatih soal-soal TKA secara gratis melalui laman yang disediakan pemerintah https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/ Siswa hanya tinggal klik Ayo Coba TKA di bagian kanan laman tersebut.
Dari sana, Kamu bisa mencoba simulasi TKA secara cuma-cuma.
2. Identitas Diri yang Valid
Baca Juga: Ingin Lolos Sekolah Unggulan, Ikut Kompetisi Ini Agar Siap Bersaing
Sebelum melakukan simulasi TKA, para pelajar akan diminta untuk mengisi identitas, kemudian mendapatkan token. Untuk itu, pastikan identitas dirimu valid, meliputi nama dan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
3. Koneksi Internet Kencang kencang dan Stabil
Aspek lain yang tidak kalah penting ketika mengerjakan simulasi TKA adalah koneksi internet yang kencang dan stabil. Pasalnya, simulasi TKA akan dilaksanakan secara daring.
Dengan begitu, koneksi yang terganggu dapat berdampak pada kelancaran pengerjaan simulasi.
Koneksi yang stabil akan menghindarkan peserta dari halaman yang tiba-tiba eror atau tidak bisa berpindah ke soal berikutnya.
4. Sudah Memilih Mata Pelajaran yang Akan Diujikan
Mata pelajaran yang akan diujikan terdiri dari mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Kamu bisa memutuskan terlebih dahulu mata pelajaran pilihan yang akan diambil agar bisa fokus belajar.
Kalau kamu masih bingung ingin memilih pelajaran apa, bisa konsultasikan kepada guru di sekolah. Bisa juga kamu memilih mata pelajaran yang relevan dengan minat di jenjang pendidikan berikutnya.
5. Siapkan Mental dan Fisik
Meski tak kasat mata, persiapan mental tak kalah penting. Pastikan awali kegiatan simulasi dengan berdoa. Bersikap tenang dan tidak panik juga penting untuk menjaga fokus. Dengan begitu, hasil TKA akan lebih merepresentasikan kemampuanmu yang sebenarnya.
Meskipun bersifat tidak wajib, hasil TKA sebagai hasil tes terstandar yang menunjukkan capaian akademik dapat digunakan sebagai salah satu syarat atau pertimbangan untuk seleksi penerimaan murid baru ke jenjang pendidikan berikutnya atau penerimaan calon mahasiswa baru.
Hasil TKA juga dapat digunakan sebagai salah satu syarat untuk berbagai kepentingan seleksi akademik lainnya.
Perlu diketahui, TKA tidak diwajibkan agar murid yang merasa siap saja yang mengikuti, sementara yang tidak siap tidak perlu merasa tertekan.
Kewajiban atau tidaknya mengikuti tes merupakan bagian dari hak individu. Murid berhak menentukan pilihannya dalam pendidikan. Tidak ada konsekuensi apabila murid tidak ikut TKA dan murid tetap dapat lulus dari satuan pendidikan meski tidak ikut TKA.
Namun demikian, murid yang sudah lulus tanpa TKA tidak bisa lagi ke jenjang pendidikan yang sama untuk mengikuti TKA, misalnya karena ada kebutuhan mendesak. Pasalnya kesempatan mengikuti TKA hanya satu kali untuk setiap jenjang.
TKA dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar.
Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan.
Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi.
Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni