5 September Libur Apa? Bukan Cuma Tanggal Merah, Pahami Makna Maulid Nabi Muhammad SAW

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:49 WIB
5 September Libur Apa? Bukan Cuma Tanggal Merah, Pahami Makna Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW - Doa Maulid Nabi (freepik)

Suara.com - Menjelang berganti bulan, mungkin muncul pertanyaan "5 September libur apa?". Pada tahun 2025, tanggal 5 September ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Momen ini menjadi salah satu hari penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar.

Namun, tidak sedikit masyarakat yang sekadar mengetahui tanggal merah tanpa memahami makna di baliknya. Padahal, Maulid Nabi bukan hanya soal perayaan, melainkan juga pengingat akan ajaran luhur Nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi teladan kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Maulid Nabi Muhammad SAW?

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah.

Jika dikonversi ke kalender Masehi, tanggalnya berbeda setiap tahun, sehingga pada tahun tertentu bisa jatuh pada 5 September.

Perayaan ini telah menjadi tradisi yang berkembang di berbagai wilayah Muslim, termasuk di Indonesia. Biasanya, peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan pengajian, pembacaan shalawat, tausiyah, hingga kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat.

Mengapa Maulid Nabi Penting Diperingati?

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Beberapa alasan mengapa momen ini penting antara lain:

Baca Juga: Maulid Nabi 2025 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal dan Cara Terbaik Menyambutnya

1. Menghormati dan mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW: Tanggal kelahiran beliau menjadi awal dari hadirnya sosok pemimpin umat yang membawa ajaran Islam penuh rahmat dan kasih sayang.

2. Meneladani akhlak Nabi: Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Al-Amin (yang terpercaya). Keteladanan beliau dalam bersikap jujur, adil, sabar, dan rendah hati patut menjadi pedoman hidup umat Islam.

3. Momen memperkuat keimanan: Melalui peringatan Maulid Nabi, umat Islam diingatkan kembali tentang pentingnya menjaga keimanan, memperbanyak ibadah, serta mempererat ukhuwah (persaudaraan).

4. Menghidupkan tradisi keislaman: Di Indonesia, Maulid Nabi sering dirayakan dengan tradisi khas daerah. Misalnya, di Yogyakarta ada “Sekaten”, sementara di daerah lain ada pembacaan Barzanji atau marhabanan. Tradisi ini menjadi bukti akulturasi budaya dan agama yang memperkaya khazanah bangsa.

Makna Maulid Nabi Muhammad SAW

Bagi umat Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW lebih dari sekadar perayaan. Ada banyak makna yang bisa kita ambil, di antaranya:

Menjadi pribadi yang amanah: Dalam kehidupan modern, sifat jujur dan dapat dipercaya sangat dibutuhkan, baik di dunia kerja, bisnis, maupun kehidupan sosial.

Menjaga hubungan sosial: Nabi Muhammad SAW selalu menekankan pentingnya silaturahmi dan tolong-menolong. Nilai ini sangat relevan di tengah masyarakat yang semakin individualis.

Menebarkan kedamaian: Salah satu pesan Nabi adalah bahwa Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Artinya, setiap Muslim sebaiknya menebarkan kebaikan dan kedamaian kepada semua orang, tanpa memandang perbedaan.

Meningkatkan rasa syukur: Kelahiran Nabi adalah karunia besar bagi umat manusia. Dengan memperingatinya, kita diingatkan untuk lebih banyak bersyukur atas nikmat Allah dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Bagaimana Umat Islam Merayakan Maulid Nabi di Indonesia?

Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Beberapa tradisi yang umum dilakukan antara lain:

  • Pengajian dan tausiyah: Masjid-masjid dan lembaga pendidikan Islam biasanya mengadakan pengajian, di mana para ulama memberikan ceramah tentang sejarah hidup Nabi.
  • Shalawatan bersama: Umat Islam membaca shalawat untuk mengingatkan diri agar selalu mencintai dan meneladani Rasulullah SAW.
  • Festival budaya: Di beberapa daerah, peringatan Maulid Nabi dikemas dalam bentuk festival budaya, seperti arak-arakan, musik tradisional, hingga lomba-lomba Islami.
  • Berbagi kepada sesama: Momentum ini juga sering digunakan untuk berbagi makanan, santunan anak yatim, dan kegiatan sosial lain yang menumbuhkan kepedulian.

Refleksi: Apa yang Bisa Kita Lakukan di Hari Maulid Nabi?

Bagi sebagian orang, pertanyaan “5 September libur apa?” mungkin hanya sekadar informasi praktis mengenai tanggal merah. Namun, lebih dari itu, kita bisa menjadikan hari ini sebagai pengingat untuk memperbaiki diri.

Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan saat Maulid Nabi:

  • Membaca kembali sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW.
  • Memperbanyak shalawat sebagai bentuk cinta kepada beliau.
  • Menyisihkan sebagian rezeki untuk membantu sesama.
  • Mengajarkan nilai akhlak mulia Nabi kepada anak-anak. 

Jadi, jika Anda bertanya 5 September libur apa, jawabannya adalah pada tahun tertentu tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari sekadar libur, hari ini mengandung makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam, yakni momen untuk meneladani akhlak Nabi, mempererat persaudaraan, dan memperkuat keimanan.

Semoga peringatan Maulid Nabi tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga momentum untuk terus memperbaiki diri dan menebarkan kedamaian. Dengan begitu, nilai-nilai ajaran Nabi Muhammad SAW akan tetap hidup di tengah masyarakat, lintas zaman, dan lintas generasi.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?