Suara.com - Kurang tidur dan stres menjadi faktor utama kenaikan berat badan pada orang dewasa. Fakta ini dinyatakan oleh Wakil Ketua Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife, dr. Rocio Medina Badiano.
Fenomena ini semakin mengkhawatirkan karena dapat memicu masalah kesehatan lain, termasuk obesitas dan gangguan metabolisme.
"Kurang tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan dengan meningkatkan keinginan makan dan menurunkan tingkat energi. Stres kronis juga berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan fisik sehingga lebih sulit menjaga berat badan yang sehat," kata Rocio, Senin (8/9/2025).
Stres kronis diketahui memengaruhi hormon lapar, menurunkan motivasi untuk tetap aktif, dan mengganggu kualitas tidur. Kondisi ini memperbesar risiko penyakit terkait obesitas, termasuk diabetes tipe 2, hipertensi, dan gangguan jantung.
Ahli nutrisi menekankan pentingnya nutrisi seimbang sebagai pondasi utama kesehatan. Konsumsi makanan utuh yang kaya protein, zat besi, serta sayur dan buah beragam warna penting untuk mendukung energi, metabolisme, dan imunitas.
"Hidrasi yang cukup juga sangat penting, setidaknya delapan gelas air per hari ditambah asupan buah dan sayur kaya air," ujar Rocio.
Selain pola makan, aktivitas fisik rutin minimal 150 menit per pekan dianjurkan untuk menjaga kebugaran kardiovaskular, metabolisme, dan kesehatan tulang.
Olahraga juga terbukti dapat memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi risiko gangguan tidur, terutama pada perempuan pascamenopause.
Kebiasaan tidur yang baik, seperti menjaga jadwal tidur konsisten, menghindari layar sebelum istirahat, dan menciptakan lingkungan tidur yang tenang, juga sangat berpengaruh terhadap pemulihan fisik dan regulasi suasana hati.
"Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten, baik dalam pola makan, hidrasi, olahraga, maupun tidur, dapat memberi dampak besar pada kesejahteraan perempuan dan masyarakat secara luas," kata Rocio.
Data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di Indonesia mencapai 37,8 persen.
Angka ini menunjukkan urgensi masyarakat untuk memperhatikan kesehatan mental, tidur, dan pola makan sehat demi mencegah risiko kenaikan berat badan yang berlebihan. (Antara)