Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 19 September 2025 | 06:59 WIB
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
profil kartika sari dewi soekarno (instagram)
Baca 10 detik

Suara.com - Profil Kartika Sari Dewi Soekarno mendadak dibicarakan publik usai putri dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno dari pernikahannya dengan Ratna Sari Dewi ini ziarah ke makam sang ayah untuk pertama kalinya sejak Bung Karno wafat 55 tahun silam.

Melihat unggahan Instagram @katiksoekarnofoundation, Kartika terlihat mengunjungi makam di Blitar tersebut bersama putranya, Frederik Kiran Soekarno Seegers.

Keduanya tampak kompak mengenakan pakaian berwarna pink, Kartika juga mengenakan kerudung warna serupa.

“Today Blitar #myfather #prayers.” Begitu caption foto singkat yang dibubuhkan dalam unggahannya.

Kepada para wartawan, Kartika mengaku bahwa ia langsung bertolak ke Kota Blitar usai menempuh perjalanan dari London. Tak hanya berdoa, Kartika tampak berkontemplasi selama 15 menit di depan makam sang ayah.

Ini merupakan kunjungan pertama sejak Kartika yang dulu berumur 3 tahun turut mengantarkan sang ayah ke peristirahatan terakhir.

“Saya ke sini sejak usia 3 tahun, selalu ada rasa emosional yang tinggi. Saya berdoa memohon ampunan dari Bpak, dukungan untuk anak saya dan saya. Jika saya punya kesalahan di masa lalu, saya juga meminta dukungan untuk kehidupan saya,” ungkapnya.

Lantas, bagaimana kehidupan Kartika selama ini? Apakah iaa turut terjun ke politik? Mengapa ia memilih tinggal di luar Indonesia? Berikut informasi lengkapnya.

Profil Kartika Sari Dewi Soekarno

Baca Juga: Istri ke-7 Soekarno Yurike Sanger Meninggal Dunia di AS

Kartika Sari Dewi Soekarno lahir pada 11 Maret 1967 di Tokyo, Jepang. Ia merupakan putri tunggal dari pasangan Presiden Soekarno dengan Ratna Sari Dewi, seorang perempuan keturunan Jepang yang bernama asli Naoko Nemoto.

Kartika menghabiskan masa kecilnya di Jepang, mengingat kondisi politik Indonesia pada masa itu yang membuat ibunya memilih menetap di Negeri Sakura.

Kartika menjalani sekolah dasar dan menengah di Jepang, lalu melanjutkan ke Eropa. Ia menempuh studi di bidang hubungan internasional di salah satu universitas di Swiss.

Meski berasal dari keluarga politikus besar, Kartika lebih banyak meniti jalan di luar ranah politik praktis. Kariernya berkembang di sektor filantropi.

Ia mendirikan Kartika Soekarno Foundation (KSF), sebuah yayasan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan anak-anak di Indonesia, khususnya dalam akses pendidikan, kesehatan, dan gizi.

Melalui yayasan tersebut, Kartika aktif menggandeng berbagai pihak internasional untuk membantu program-program di Indonesia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI