Strategi Muhaimin Atasi Pengangguran Usia Muda

admin Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2014 | 12:27 WIB
Strategi Muhaimin Atasi Pengangguran Usia Muda
Menakertrans Muhaimin Iskandar. (foto: dok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta, Saat ini, jumlah pengangguran muda di Indonesia masih cukup tinggi. Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan terbatasnya kesempatan kerja baru serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah masih tingginya tingkat pengangguran usia muda  di Indonesia.

Muhaimin mengatakan untuk menangani pengangguran kaum muda, pemerintah sedang berupaya memperbanyak pelatihan keterampilan kerja sesuai kebutuhan industri, penyebaran kewirausahaan, pengembangan sistem informasi pasar kerja mendorong berkembangnya perusahaan-perusahaan padat karya yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar

“Pemerintah terus memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal yang dipadukan dengan  program aksi pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas,” kata Muhaimin Iskandar dalam pernyataan pers yang diterima Matamata.com.

Muhaimin mengatakan  pencari kerja dan pengangguran usia muda harus melengkapi kemampuan dengan kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya.

Muhaimin menawarkan para pengangguran usia muda untuk memanfaatkan fasilitas pelatihan kerja di  Balai Latihan Kerja (BLK) yang memiliki beberapa fasilitas workshop seperti workshop Teknologi Mekanik, Workshop Jahit, Workshop Otomotif, Workshop Las, Workshop Komputer & Bahasa, Workshop Perkayuan, dan Workshop Umum lainnya.

Muhaimin mengatakan tugas dan fungsi BLK yang ada di tiap kabupaten/kota adalah untuk memberikan bekal keahlian dan kompetensi kerja di samping sebagai pusat informasi pelatihan kerja.

Selain itu, BLK juga berfungsi sebagai pusat peningkatan standar pelatihan kerja, pusat standarisasi dan sertifikasi, dan sebagai tempat pembekalan akhir pemberangkatan transmigrasi dan calon tenaga kerja Indonesia.

Saat ini terdapat 3.132 orang instruktur yang bekerja di balai-balai latihan kerja (BLK)., 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans dan 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

“Lembaga-lembaga pendidikan pun  dapat mengembangkan kerjasama dengan Balai Latihan Kerja, terutama untuk mengembangkan program keterampilan bagi para pesertanya.Yang perlu ditekankan  adalah upaya  dengan meningkatkan kualitas SDM dengan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja," kata Muhaimin.

Selain itu, lanjut Muhaimin, untuk mengurangi angka pengangguran adalah dengan memperbanyak kesempatan kerja melalui wirausaha yang  dapat dilakukan oleh semua lulusan jenjang pendidikan mulai dari SD sampai lulusan universitas/perguruan tinggi.

“Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama lulusan SD yang jumlahnya masih cukup besar di Indonesia.  Selain bisa menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain, " kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan untuk mendorong pertumbuhan wirausaha di Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  setiap tahun terus berkomitmen untuk mewujudkan penciptaan 10.000 orang wirausaha baru per tahun di 33 Provinsi  melalui bantuan pelatihan dan pembinaan.  Nantinya para  wirausaha itu akan menjadi penggerak ekonomi masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.

Muhaimin mengatakan program unggulan lainnya yang dikembangkan adalah gerakan penanggulangan pengangguran  (GPP) yaitu  pelatihan usaha mandiri , padat karya produktif, dan teknologi tepat guna.

Strategi lainnya  yang dilakukan  Kemenakertrans adalah dengan memberikan kesempatan bagi kalangan lulusan SMA, SMK dan sarjana untuk magang di dunia usaha dan industri.

"Ke depan jangan ada lagi lulusan pendidikan dan sarjana yang menganggur, caranya adalah dengan memberi kesempatan magang di dunia usaha di dalam negeri maupun luar negeri ," kata Muhaimin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI