Suara.com - Hujan seharian yang terjadi kemarin membuat 24 kelurahan di 16 kecamatan di Jakarta tergenang. Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak akan menerapkan Jakarta Siaga Banjir atau Jakarta Darurat Banjir seperti yang dilakukannya pada bulan lalu.
"Enggak-enggak-enggak, enggak ada siaga banjir atau darurat banjir. Sekarang dilihat, ke lapangan, masih (banjir) tidak," kata Jokowi usai menghadiri sebuah acara, Jakarta, Minggu (23/2/2014).
Saat banjir seperti ini, Jokowi menambahkan, yang terpenting adalah mencari solusinya. sembari mencari akar permasalahannya. Jokowi juga mengatakan, tim tanggap bencana juga melakukan proses evakuasi dan penyaluran logistik. Karena itu, menurutnya, kondisi banjir saat ini terkategori aman. Jadi, tidak perlu dinaikan statusnya.
"Enggak perlu dibuat siaga banjir, kaya mengerikan saja," tegas Jokowi.
Pagi tadi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat, masih ada 16 kecamatand engan 24 kelurahan yang meliputi 61 RW dan 244 RT menjadi wiliayah yang terdampak genangan air. Wilayah ini memiliki ketinggian air yang berbeda-beda sesuai dengan letak geografisnya. Dengan total warga yang terdampak sejumlah 933 Kepala keluarga, 21.611 jiwa yang terdampak dan ada 2639 pengungsi yang tersebar di 10 titik lokasi.
Wilayah Jakarta Timur, air menggenang di kawasan Kampung Pulo, Kampung Melayu, Bidara Cina dan Cililitan. Di lokasi ini, air menggenang dengan ketinggian 50 hingga 100 sentimeter tergantung geografisnya. Sementara di wilayah Jakarta Barat, air menggenang dengan ketinggian 30 hingga 60 sentimeter di kawasan Rawa Buaya, Kapuk, Cengkareng, dan Tegal Alur.
Sedang di wilayah Jakarta Selatan, titik genangan air berada di Pengadegan, Rawa Jati dan Pondok Labu dengan ketinggian 70 sentimeter. Dan, di wilayah Jakarta Pusat ada dua kawasan yang terendam air, yaitu Karet dan Petamburan. Di kawasan ini, air memiliki ketinggian 10 hingga 60 sentimeter.