121.821 Pelajar Banten Juga Siap
Adapun di Banten, sebanyak 121.821 pelajar menyatakan siap mengikuti UN. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten Hudaya Latuconsina mengatakan, sebanyak 121.821 siswa SMA dan sederajat yang akan mengikuti UN tersebut terdiri dari SMA sebanyak 45.459 siswa, siswa SMK sebanyak 59.964 peserta, siswa MA 16.353 peserta, dan 45 siswa SMALB. Jumlah siswa yang akan menjalani UN itu tersebar di 547 SMK, 481 SMA, 325 MA, dan 40 sekolah SMALB se-Banten.
"Pendistribusian soal UN ke sekolah-sekolah akan dilakukan dimulai pukul 04.00 WIB, Senin, (14/4). Kami upayakan naskah soal UN sampai tepat waktu di sekolah, maksimal pukul 07.00 WIB," kata Hudaya.
Hudaya mengatakan, pada hari pertama UN, mata pelajaran yang akan diujikan adalah Bahasa Indonesia dan Biologi untuk SMA jurusan IPA, Bahasa Indonesia untuk IPS dan SMK. Hari kedua mata pelajaran yang akan diujikan adalah matematika dan kimia untuk SMA jurusan IPA, matematika dan sosiologi untuk SMA jurusan IPS dan matematika untuk SMK dan pada hari terakhir, mata pelajaran yang akan diujikan adalah bahasa inggris dan fisika untuk SMA IPA, bahasa inggris dan ekonomi untuk SMA IPS dan bahasa inggris dan kejuruan untuk SMK.
"Kami berharap seluruh siswa sudah mempersiapkan segala," kata Hudaya.
Hudaya mengatakan, seperti pelaksanaan UN pada tahun sebelumnya, penentuan kelulusan siswa ditentukan dari gabungan nilai UN dan UAS.
"60 persennya dari nilai UN dan 40 persennya nilai UAS. Saya juga berharap UN tahun ini berjalan lancar dan tidak ada kendala apa pun, seperti soal tertukar atau isu kebocoran soal," kata Hudaya.
Sementara itu, Rektor Untirta Prof. Dr Soleh Hidayat mengatakan, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) selaku kordinator pengawas Ujian Nasional (UN) di Banten menyiapkan sekitar 1.500 dosen untuk mengawasi UN di delapan kabupaten/kota di Banten.
"Satu pengawas akan mengawasi empat ruangan diluar pengawas ruangan dari para guru. Ada sekitar 1.500 dosen yang akan terlibat untuk pengawasan UN ini," katanya.
Menurutnya, pengawasan dilakukan supaya tidak ada kebocoran dan kecurangan dalam pelaksanaan UN tersebut. Sehingga nantinya penyegelan jawaban UN dilakukan di ruangan ujian oleh pengawas bersangkutan. Sejauh ini kesiapan pengawasan UN sudah dikordinasikan dengan dengan kabupaten/kota masing-masing dengan menyerahkan daftar dosen-dosen untuk pengawas sampai tingkat sub rayon.
"Untirta sebagai kordinator pengawas tingkat provinsi dan sejumlah perguruan tinggi lainnya menjadi kordinator pengawas di kabupaten/kota," katanya.
Menurutnya, kedelapan perguruan tinggi koordinator pengawas kabupaten/kota yakni IAIN Maulana Hasanudin. Banten sebagai koordinator pengawas di Kabupaten Serang, Universitas Serang Raya (Unsera) di Kota Serang, Unis di Kota Tangerang, UIN Syarif Hidayatullah di Tangerang Selatan, Universitas Terbuka (UT) di Kabupaten Tangerang, STAISMAN di Kabupaten Pandeglang, dan STKIP Setiabudi di Kabupaten Lebak.
"Pelaksanaan UN 2014 dipastikan jauh berbeda dengan ujian nasional tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sangat sulit kemungkinan terjadinya kecurangan atau kebocoran soal UN, karena soalnya saja terbagi dalam 20 paket," kata Soleh Hidayat. (Antara)