Tokoh PPP Ini Siap Jadi Juru Islah Kubu Suryadharma dan Kubu Romi

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 April 2014 | 08:59 WIB
Tokoh PPP Ini Siap Jadi Juru Islah Kubu Suryadharma dan Kubu Romi
Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP Romahurmuziy di Rapimnas PPP (suara.com/Adrian Mahakam)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menyatakan kesediaannya menjadi juru islah atas kisruh yang terjadi diinternal partainya, antara kubu Suryadharma Ali (SDA) dan Romahurmuziy (Romi).

“Mari duduk bersama, mari bicara bersama, tentunya dengan acuan Al Quran dan Al Hadits,” kata Ahmad Yani kepada suara.com, Senin (21/4/2014).

Ahmad Yani mengaku sangat memahami situasi dan kondisi yang mengakibatkan internal PPP kisruh. Ia mengungkapkan Mukernas II di Bandung, 7-9 Februari 2014, PPP memunculkan tujuh nama untuk didukung menjadi calon presiden (capres).

“Tujuh nama ini akan dimantapkan lagi setelah Pemilu Legislatif . Dari tujuh ini nama ini tidak ada Prabowo Subianto (capres dari Partai Gerindra),” kata Ahmad Yani.

Kendati demikian, kata Ahmad Yani, nama Prabowo tetap bisa masuk daftar capres PPP, asalkan melalui mekanisme partai terlebih dahulu.

Yang terjadi kemudian ialah sebelum ada kesepakatan bersama di internal PPP, SDA sudah mendukung Prabowo.

“Persoalannya berlanjut, didahului pemecatan yang dilakukan oleh SDA, kemudian dari kubu Romi juga menggelar Rapimnas kemarin,” katanya.

Ahmad Yani mengingatkan semangat awal PPP. Ia mengajak seluruh kader PPP bersatu.

“Waktu kita tinggal dikit. Suara kita di Pileg kemarin kan lumayan (sekitar tujuh persen). Mari duduk bersama dan membicarakan siapa yang akan kita dukung nanti. Kalau seandainya tidak beri dukungan ke siapa-siapa, kita bicarakan lagi apakah kita jadi penyeimbang. Biarkan orang lain bagi-bagi kekuasaan, PPP jadi penyeimbang,” kata Ahmad Yani.

Siang ini, Ahmad Yani berencana datang ke kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Cikini, Jakarta Pusat, untuk membicarakan hal itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI