Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai pengawasan khutbah Jumat tidak perlu dilakukan. Namun Muhaimin mengimbau para khatib untuk lebih menjaga isi khutbahnya.
"Memata-matai khutbah itu tidak perlu, kurang kerjaan. Tapi kita perlu mengimbau para khatib untuk tidak memanfaatkan khutbah untuk menyebar kebencian," ujar Muhaimin di sela-sela kunjungan ke Balai Besar Latihan Ketransmigrasian di Yogyakarta, Senin (2/6/2014).
Wacana untuk mengawasi isi khutbah Jumat itu sebelumnya dilontarkan DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Jakarta Timur. Mereka menuduh ada pihak yang mendiskreditkan capres melalui isi khutbah Jumat.
Muhaimin juga mengakui ada beberapa khutbah Jumat yang sudah "overdosis" dan bersifat memanas-manasi dan menghasut.
"Di Jakarta itu saya sering mendengar khutbah yang isinya mencaci maki orang lain termasuk Jokowi," kata Muhaimin.
Muhaimin berharap tokoh agama dapat menata kembali khutbah yang diberikan sehingga tidak berisi caci maki maupun fitnah.
"Khutbah Jumat harusnya memberi nuansa kenyamanan, ketenangan dan tidak menghasut," tandasnya. (Antara)