Suara.com - Hari ini, Kamis (18/9/2014), DPP Partai Demokrat resmi mendukung pilkada langsung tetap dipertahankan dalam revisi RUU Pilkada yang akan disahkan 25 September 2014.
"Partai Demokrat hari ini tegas menyatakan mendukung pilkada dilakukan secara langsung," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Dengan demikian polemik kepada mekanisme apa suara partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu diberikan, sudah terjawab.
Ada sejumlah catatan penting dari Partai Demokrat sebelum RUU Pilkada disahkan. Di antaranya, harus ada perbaikan-perbaikan dalam proses pilkada langsung yang selama ini buruk.
"Perbaikan harus dimasukkan ke dalam UU yang sedang dibahas di DPR," kata Syarief.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden RI yang telah menikmati pilkada langsung selama dua periode berturut-turut, sejak 2004. Selama pemerintahan SBY, kata Syarief, hasilnya sudah cukup bagus dan maksimal dalam menyelenggarakan demokrasi, meski diakui masih ada kekurangannya.
"Semua akses-akses negatif tersebut pada dasarnya Partai Demokrat menginginkan dilakukan penyempurnaan sehingga pilkada lebih sempurna lagi seperti yang kita inginkan," katanya.
Dengan bergabungnya Fraksi Demokrat ke gerbong PDI Perjuangan untuk mendukung pilkada langsung, peta kekuatan di DPR dipastikan berubah. Pendukung pilkada langsung yang tadinya hanya 139 kursi akan bertambah menjadi 287 kursi. Dengan demikian, jumlahnya sudah berhasil melebihi kursi fraksi partai anggota Koalisi Merah Putih, yang kini tinggal 273 kursi. Voting terhadap pengesahan RUU Pilkada akan dilaksanakan pada 25 September 2014.