Evakuasi Pendaki Jatuh di Kawah Merapi, Surono Ingatkan Tim SAR

Siswanto Suara.Com
Senin, 18 Mei 2015 | 12:04 WIB
Evakuasi Pendaki Jatuh di Kawah Merapi, Surono Ingatkan Tim SAR
Puncak Gunung Merapi, Sabtu (3/5). [Antara/Hari Atmoko]

Suara.com - Proses pencarian mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta Eri Yunanto yang jatuh ke kawah Gunung Merapi masih dilakukan Tim SAR hingga hari ini, Senin (18/5/2015).

Mantan Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono mengungkapkan tantangan yang dihadapi Tim SAR yang akan turun ke kawah untuk mengevakuasi korban.

"Jangan lakukan evakuasi saat matahari tidak ada, misalnya malam, pagi, saat mendung, dan harus ada matahari menyinari kawah. Paling tidak dengan matahari menyinari kawah, maka gas co2 yang sangat membahayakan itu akan memuai dengan cepat sehingga konsentrasi gas di kawah tidak membahayakan tim penyelamat," kata Surono.

Surono menambahkan saat ini yang terpenting adalah keselamatan tim penyelamat karena tantangan dan bahaya terbesar dalam proses evakuasi surviver adalah gas co2 yang sangat beracun serta ancaman longsor.

"Sekarang yang perlu diperhatikan, keselamatan penolong itu sendiri, yang kedua gunakan masker full face, menutup muka secara rapat," kata Surono.

Surono menambahkan jika temperatur di atas Merapi mencapai lebih dari 100 derajat, itu bisa sangat bahaya, terutama bagi peralatan yang digunakan tim penyelamat karena bisa meleleh.

"Saya dengar temperatur di antara range 100-400, kalau itu yang terjadi harus super hati-hati, karena bukan hanya bahaya itu, tali untuk turun itu kan tahan berapa temperatur kan, kalau ‎lebih dari 200 uapnya itu bisa 50 lebih. Seperti apa pemuaian alat untuk turun, dia harus perhatian semuanya," kata Surono.

Sementara itu, keluarga Eri Yunanto sampai saat ini masih berharap ada mukjizat.

"Kami berharap Eri masih diberi kekuatan dan mukjizat agar bisa diberi keselamatan, dan mudah - mudahan tidak langsung jatuh tapi masih tersangkut di kawah gunung," kata Ashadi, kerabat Eri.

Kemarin sore, tim SAR yang mulai menelusuri area bagian atas kawah telah melihat bagian tubuh Eri. Tapi, karena waktunya sudah terlalu sore atau mulai gelap, tim tidak bisa langsung mengevakuasinya.

Kepala Resor Selo Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Suwiknya, mengatakan tim sudah menyiapkan alat-alat pendukung karena kondisi di Merapi sulit dibaca secara pasti.

Suwiknya mengatakan alat yang disiapkan, antara lain masker dan tabung oksigen, mengingat salah satu bahaya yang bisa menghadang tim ialah gas beracun yang keluar kawah.

"Tantangan lainnya ialah kecuraman, selain itu dinding kawah yang rapuh dan mudah longsor," kata Suwiknya ketika dihubungi Minggu (17/5/2015).

Suwiknya menambahkan Balai Taman Nasional Gunung Merapi untuk sementara ini menutup jalur pendakian melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, ke puncak Gunung Merapi agar pencarian Eri berjalan lancar.

"Kami menutup pendakian ini, untuk mensterilkan jalur guna mendukung evakuasi korban," kata Suwiknya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI