Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima 788 calon pegawai negeri sipil tahun ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan sebenarnya Jakarta memerlukan 1.100 CPNS, tapi banyak pelamar yang gagal.
"Saya ikut bergembira karena saudara bisa masuk CPNS, kami sebetulnya membutuhkan 1.100 orang, tapi yang di terima hanya 700-an, karena memang yang lain tidak mencapai nilainya dan kita tidak lagi melakukan tradisi kalau butuh 1.100 yang masuk 700-an yang ini diterima aja apa adanya, sudah tidak ada lagi di Jakarta seperti itu," kata Ahok ketika memberikan pengarahan kepada CPNS di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Ahok meminta para CPNS melayani masyarakat dengan baik. Ahok mengingatkan tak akan segan memecat kalau sampai tidak bisa bekerja.
"Padahal Jakarta niatnya buang PNS, makanya pas saudara bisa semua masuk, yang lama-lama di sini yang malas-malas mau kami pecatin sebetulnya, karena buat apa banyak PNS kalau kerjanya malas, mau gaji besar daripada swasta, tapi kerjaannya lebih malas daripada swasta," kata Ahok.
Ahok juga meminta mereka jangan bangga dulu karena belum tentu lolos jadi PNS.
"Saudara belum tentu jadi PNS, jadi jangan senang dulu, (atau) begitu diterima PNS nanti dulu pestanya ini mesti jelas, begitu jadi PNS naik menjadi eselon 4, anda bilang sudah aman anda salah," kata Ahok.
Ahok menggambarkan sistem di pemerintah Jakarta seperti permainan ular tangga. PNS bisa mencapai angka atau tempat tertinggi, tapi begitu mendapatkan jabatan, bisa diturunkan lagi.
"PNS DKI kayak gitu, ada eselon II bisa kehilangan jabatan, dan bisa langsung jadi staf. Ini sistem yang kira buat baru," kata Ahok.
Para CPNS yang lolos, akan ditempatkan di sejumlah sektor, 350 orang ditempatkan di pendidikan, 10 orang di bidang kesehatan, 250 di bidang teknis, 62 sebagai tenaga administrasi, dan 116 di bidang ekonomi.