Hingga saat ini, realisasi jumlah lumbung padi di Boyolali baru 47 lumbung yang tersebar di 16 kecamatan dengan kapasitas sekitar 50 ton.
"Pada pembuatan LPMD tersebut sudah ada embrionya dari desa yang dikelola oleh lembaga kelompok tani, termasuk ketersediaan lahan untuk lumbung. Kami akan mendorong dan memfasilitasi berdirinya lumbung," katanya.
Ia mengatakan dari total 47 LPMD di 47 desa tersebut, 20 lembaga di antaranya telah didaftarkan ke notaris sehingga sudah berbadan hukum.
"Boyolali pada tahun ini juga mendapatkan penghargaan dalam bidang ketahanan pangan terbaik di Jateng," kata Juwaris.
Ia menjelaskan daerah setempat memiliki komitmen kuat terkait dengan kebijakan ketahanan pangan, di antaranya kebijakan Bupati Boyolali untuk mempertahankan lahan pertanian agar bisa berproduksi secara berkelanjutan.
Lahan pertanian irigasi teknis di Boyolali, kata dia, tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan sektor lain, sedangkan bagi pemilik lahan pertanian yang luasnya kurang dari 5.000 meter persegi dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. (Antara)