Kisah Tom Iljas Diinterogasi dan Intimidasi di Negeri Sendiri

Suwarjono Suara.Com
Jum'at, 16 Oktober 2015 | 19:42 WIB
Kisah Tom Iljas Diinterogasi dan Intimidasi di Negeri Sendiri
kamisan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tom Iljas dideportasi dan kena daftar cekal

Bagi kami keputusan tersebut menjadi sangat mengejutkan.

Menurut kami, Tom Iljas ingin ziarah mungkin untuk yang terakhir kali di Makam Ayah dan Ibunya.Kuburan massal Ayahnya, adalah salah satu kuburan massal yang ada dalam laporan Komnas HAM. Namun niat itu terkubur sudah karena deportasi tersebut diikuti oleh daftar cekal, yang memungkinkan Tom tak bisa kembali lagi ke Indonesia. 

Tom Iljas, orang minang, pemuda yang dikirim mewakili Salido, dicabut hak kewarganegaarannya pada tahun 1965 dan kini di usianya yang senja, diusir oleh negara dari tanah kelahirannya sendiri. Dari Kampungnya sendiri. Bagi kami ini adalah sebuah kejahatan kemanusiaan. Ironis.

Pada sore hari Setelah mendapatkan kepastian tiket dan dapat diisued, maka Tom Iljas menjalani foto dan penyelesaian administrasi untuk exit permit. Pukul 20.30 kami meninggalkan kota Padang dengan dikawal oleh dua petugas imigrasi yang juga ikut ke Jakarta. Pukul 10 malam, Ebe, Tom Iljas dan dua orang petugas imigrasi Padang tiba di Jakarta. Wakil Duta Besar SWEDIA menemui rombongan di ruang kedatangan bandara Soekarno Hatta. Ia memberikan dukungan penuh kepada Tom Iljas.

Dari apa yang dialami oleh Tom Iljas dan rombongan keluarga serta teman yang menemani ziarah kubur, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi catatan kami:

1.     Reformasi sudah berjalan lebih dari 17 tahun namun tidak ada tanda-tanda reformasi di kepolisian terkait dengan proses penahanan dan pemeriksaan

2.     Tidak ada perubahan sedikitpun terkait hak korban peristiwa 65 untuk memperoleh kebenaran. Terbukti dengan apa yang terjadi pada kami, untuk menengok kuburan massal anggota keluarga pun masih mendapatkan teror dan intimidasi

3.     Kami menyadari bahwa apa yang terjadi merupakan dampak dari upaya untuk rekonsiliasi dan juga pemenuhan hak-hak korban yang selama ini diperjuangkan.

 Oleh karena itu kami juga mengharapkan agar :

1.     Pemerintah melalui departemen terkait (Menkopolhukam) mencabut status cekal bagi Tom Iljas

2.     Memberikan keadilan bagi para korban dan penyintas 65 agar tidak mendapatkan intimidasi dan kekerasan.

3.     Pemerintah secara sungguh-sungguh melaksanakan upaya pengungkapan kebenaran agar hak-hak korban dapat segera terpenuhi

Demikian surat terbuka ini kami buat untuk dijadikan perhatian bagi pemerintah dan aparat penegak hukum agar kejadian serupa tidak terulang. Dan menuntut ada perlindungan bagi penduduk lokal yang membantu kami.

Pembuat surat terbuka

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI