Suara.com - Tidak semua driver Gojek ikut mogok kerja untuk memprotes penurunan tarif dari Rp4.000 menjadi Rp3.000 per kilometer yang diberlakukan PT. Gojek Indonesia, Selasa (3/11/2015).
"Saya tidak mau ikut-ikutan dan malah baru dengar mau ada demo," kata salah satu driver bernama Dedi (39) ketika di kantor pusat PT. Gojek Indonesia, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan.
Atas kebijakan tarif baru tersebut, Dedi memilih menyerahkan kepada manajemen perusahaan.
"Kami dari gojek wilayah Kemang tidak ada untuk demo, info-info itu mungkin orang orang yang sirik, yang pernah menjadi driver Gojek, tapi dipecat mungkin tidak terima terus membuat isu isu hoax," kata Dedi.
Driver Gojek yang lain, Dani (42), mengatakan tidak mau macam-macam dengan ikut-ikut mogok dan dia berprinsip gabung Gojek untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
"Kami hanya cari uang saja untuk demo nggak ikut ikutanlah, buktinya nggak ada apa-apa kan," kata Dani saat ditemui di kantor pusat PT. Gojek Indonesia.