Ini Pidato Lengkap 'Campur Racun' Habib Rizieq

Kamis, 26 November 2015 | 14:16 WIB
Ini Pidato Lengkap 'Campur Racun' Habib Rizieq
Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab demonstrasi (suara.com/Oke Atmaja)

Suara.com - Pendiri ormas FPI, Habib Rizieq kembali menjadi sorotan karena dianggap menghina adat Sunda. Dia melesetkan ucapan "sampurasun" menjadi "campur racun".

Ucapan tersebut disampaikan ketika Rizieq diundang berceramah di Purwakarta pada Senin (15/11/2015) lalu. Dalam ceramah itu, awal sindiran "capur racun" itu lantaran dia tengah membicarakan sosok Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Dalam pidatonya itu, mantan narapidana itu mengatakan jika Dedi Mulyadi sudah bersikap 'sesat' dalam kebijakannya. Makanya Rizieq pun menilai itu akan mengancam ajaran Islam di Purwakarta.

Berikut pidato lengkap Rizieq Senin lalu itu seperti dilansir situs pribadi Rizieq:

Bismillaah wal Hamdulillaah ...
Wa Laa Haula Wa Laa Quwwata illaa Billaah ...

Sampurasun adalah ucapan selamat masyarakat Sunda yang sangat terkenal dan mengandung unsur penghormatan kepada sesama.

Sampurasun sebagai ADAT Sunda yang punya makna sangat baik dan amat bagus, serta boleh digunakan untuk menyapa sebagai penghormatan, selama tidak dijadikan sebagai pengganti SYARIAT "Assalaamu 'Alaikum".

Jadi, jangan adu domba ADAT dan SYARIAT, karena masing-masing ada tempat dan syarat serta cara penggunaan.

SALAM NUSANTARA

Di masyarakat Indonesia ucapan Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore, Selamat Petang dan Selamat Malam merupakan salam pergaulan nasional untuk penghormatan terhadap sesama. Tentu sah-sah saja digunakan oleh masyarakat Indonesia, sebagaimana di masyarakat Arab ada ungkapan "Shobaahul Khoir" di pagi hari dan "Masaa-ul Khoir" di petang hari.

Namun, ketika ada pihak yang ingin menjadikan salam pergaulan nasional sebagai pengganti "Assalaamu 'Alaikum" di tengah umat Islam, dengan alasan karena "Assalaamu 'Alaikum" hanya merupakan Adat dan Tradisi Arab yang tidak ada kaitan dengan ajaran Islam, tentu jadi persoalan yang sangat serius.

ASSALAAMU 'ALAIKUM

Salam masyarakat Arab Jahiliyyah pada mulanya adalah "Wa Shobaahaa", atau yang sejenisnya, lalu datang Islam mengajarkan umatnya untuk menggunakan "Assalaamu 'Alaikum" sebagai Tahiyyatul Islam yaitu salamnya kaum muslimin.

Sejak itu "Assalaamu 'Alaikum" adalah Salam Islam bukan Salam Arab. Dan Salam Islam menjadi salah satu rukun Shalat yang tidak sah Shalat tanpanya.

Nah, jika "Assalaamu 'Alaikum" mau diganti dengan salam pergaulan nasional, lalu apakah nanti salam Shalat Shubuh jadi Selamat Pagi, dan salam Shalat Zhuhur jadi Selamat Siang, serta salam Shalat Ashar jadi Selamat Sore, kemudian salam Shalat Maghrib jadi Selamat Petang, sedang salam Shalat Isya jadi Selamat Malam ???

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI