Dekati Paul Ryan, Trump Coba 'Berdamai' dengan Partai Republik

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 13 Mei 2016 | 08:10 WIB
Dekati Paul Ryan, Trump Coba 'Berdamai' dengan Partai Republik
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)

Suara.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada hari Kamis (12/5/2016) mencoba 'berdamai' dengan Partai Republik, partai yang ia harapkan akan mengusungnya dalam pemilihan presiden AS, November mendatang. Namun, petinggi Partai Republik, yang juga Ketua Parlemen AS, belum jua memberikan dukungan nyata terhadap Trump.

Trump yang flamboyan berusaha bersikap tenang sebisa mungkin dalam pertemuan dengan para anggota Parlemen di Capitol Hill, Washington DC. Trump mendengarkan dengan sabar saat para anggota parlemen menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap gaya kampanye Trump dan soal perlunya merangkul pemilih dari etnis Spanyol.

Trump terlihat sekali berupaya menghindari menggunakan bahasa-bahasa tajam seperti kritik yang kerap ia lontarkan saat berkampanye.

"Keseluruhan diskusi amatlah padat, terbuka, hangat, dan menghasilkan diskusi," kata Senator AS asal Utah, Orrin Hatch.

"Saya pikir Anda akan melihat dia semakin baik dan semakin baik seiring dengan waktu," lanjut Hatch.

Kehadiran Trump di Capitol Hill ditujukan untuk mengakhiri kekhawatiran yang muncul di antara Partai Republik terhadap nada bicaranya yang keras, bahkan terkadang dinilai melanggar doktrin partai.

Trump menggelar pertemuan selama satu jam dengan Paul Ryan, yang menjabat sebagai Ketua Parlemen AS, merupakan petinggi Partai Republik yang dipandang. Dengan mendapatkan hatinya, Trump berharap bisa mengambil hati petinggi partai lain yang selama ini tidak senang dengannya.

"Ini adalah pertemuan pertama kami, namun ini amat positif menuju penyatuan," kata Ryan dan Trump dalam pernyataan pers bersama.

"Segalanya berjalan dengan lancar," kicau Trump di Twitter sebelum pulang ke New York.

Para petinggi partai biasanya semangat untuk mendorong tiap kandidat presiden demi menjalin kekuatan jelang pemilihan presiden. Namun, Ryan tampaknya masih menahan dukungannya bagi Trump, kendati pengusaha New York tersebut hingga saat ini menjadi kandidat terkuat untuk maju ke konvensi Partai Republik.

Dalam pernyataan di depan reporter setelah pertemuan, Ryan mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

"Bukan rahasia bahwa Donald Trump dan saya memiliki banyak perbedaan, Kami membahas perbedaan tersebut hari ini," kata Ryan.

"Saya yakin kita sedang mengarah pada penyatuan," pungkasnya. (Reuters)

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI