Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan kalau relawan Teman Ahok menghendaki, Ahok siap maju ke pilkada periode 2017-2022 lewat jalur partai politik melalui dukungan Partai Nasional Demokrat, Partai Hanura, dan Partai Golkar.
"Makanya saya harus menghargai partai politik ini. Kalau nanti Teman Ahok juga sepakat, misalnya gitu ya, udah kalau pakai parpol, kita pakai tiga parpol saja. Untuk maju gitu lho. Its oke-lah, kan targetnya cuma untuk maju," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Namun, Ahok juga siap kalau relawan Teman Ahok tetap menginginkan dia maju lewat jalur non partai.
"Tapi kalau Teman Ahok bilang, 'Pak kayaknya Teman Ahok tetap mau ngusung, ya udah independen saja," ujar Ahok.
"Toh tiga parpol (Nasdem, Hanura, dan Golkar) ini udah sepakat bantu kita. Kemudian bagaimana PDIP? Yang pasti saya udah tahu kalau PDIP, 'kalau kami tetap pakai independen, diusung tiga partai, PDIP bicara sistem, tidak mungkin mendukung independen," Ahok menambahkan.
Ahok menilai akan lebih mantap lagi bila kelak PDI Perjuangan bersedia berkoalisi dengan ketiga partai untuk mendukungnya.
"Tapi kalau putusan ini kami pakai tiga parpol. Misalnya DPP PDIP (nanti) juga mencalonkan saya, ini mungkin bisa ketemu," katanya.
PDI Perjuangan merupakan partai yang mengusung Ahok di pilkada tahun 2012. Ketika itu PDI Perjuangan berkoalisi dengan Gerindra mengusung Joko Widodo dan Ahok. Kemudian pada tahun 2014, Jokowi mundur karena mengikuti pemilihan presiden dan akhirnya menang. Ahok kemudian menggantikan kursi yang ditinggalkan Jokowi.