Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kaget dengan pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira yang menyebut Ahok cenderung ingin memecah belah internal partai dengan mengadu domba kader PDI Perjuangan yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Tudingan adu domba itu, menurut Andreas lantaran ucapan Ahok yang tidak membutuhkan dukungan PDI Perjuangan melainkan hanya membutuhkan Djarot untuk menjadi pendampingnya sebagai cawagubnya. Dari hal itu. dia menilai, Ahok seakan hanya mengejar kekuasaan untuk merebut kembali DKI 1 dengan membonceng partai politik.
"Kok adu domba, kemarin gue denger kambing dibedakin, kok (sekarang)jadi domba, " kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/8/2016).
Ahok mengaku tidak ada niatan untuk memecah kader PDI Perjuangan dengan cara menunjuk Djarot untuk bisa dijadikan pendampingnya di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Dia menilai prosedur pencalonan dari PDI Perjuangan harus melalui mekanisme yang diterapkan di internal partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Ahok juga mengaku sudah berbicara dengan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal apakah internal partainya mendukung pencalonan dirinya. Ahok juga mengklaim jika hubungannya dengan kader PDI Perjuangan baik-baik saja.
"PDIP saya sudah sampaikan, kamu tanya sama Mas Hasto, partai ini bukan (milik) saya. Ini kan partai ada mekasnismenya, kamu tanya sama dia. Saya sama PDIP hubungannya baik-baik saja," kata dia.
Lebih lanjut, meski Ahok juga mengaku tidak akan ikut campur soal mekanisme pencalonan karena hal dirinya bukan merupakan bagian dari PDI Perjuangan. Ahok sendiri membenarkan meski dirinya dekat dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputeri, namun, hal itu belum bisa menjadi modal para kader akan satu suara memberikan dukungan.
"Kalau soal prosedur dan segala macam yang mereka bilangin benar kok," kata Ahok.