Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan sikap berseberangan yang ditunjukkan sejumlah kader PDI Perjuangan jelang pilkada periode 2017-2022 sebenarnya hanya di media massa saja.
"Bersinggungan di media doang. Ketemu saya nggak ada. Ngoceh-ngoceh doang di media. Kalau ketemu baik-baik semua," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Ahok menambahkan hubungannya dengan PDI Perjuangan selama ini baik-baik saja.
"Kalau PDIP hubungan dari dulu baik. Saya sama orang PDIP baik. Saya sama (politisi PDIP) di DPR juga baik-baik saja," ujar Ahok.
Untuk sekarang, Ahok belum dapat memastikan apakah PDI Perjuangan bergabung dengan koalisi partai pendukungnya atau tidak. Sikap PDI Perjuangan, kata Ahok, akan ketahuan setelah pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ke KPUD DKI Jakarta dibuka, 21 September 2016.
"Tunggu waktunya dong. Saya mana tahu (mau mendukung atau nggak) kan urusan PDIP," katanya.
Selama ini terjadi tarik ulur di internal PDI Perjuangan mengenai apakah mendukung Ahok atau tidak. Belakangan muncul ide yang dilontarkan kader PDI Perjuangan kalau Ahok ingin diusung, harus bersedia menjadi calon wakil gubernur. PDI Perjuangan sebagai partai yang dominan kursinya di DPRD DKI Jakarta ingin posisi calon gubernur.