Suara.com - Pagi tadi, Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat berangkat kerja ke Balai Kota dengan menunggang sepeda motor matic Vario dengan nomor polisi B 4407 BFM.
Djarot dengan mengenakan jaket hitam dan masker penutup hidung mengendarai sepeda motor dari kediamannya di Jalan Besakih, Kuningan, Jakarta.
Tiba di Balai Kota, Djarot langsung menceritakan pengalamannya ke Balai Kota tanpa mobil dinas.
"Kita cobalah, naik taksi pernah, naik bus sering, sekarang coba naik motor. Jadi cobalah bagaimana serunya, dan kita bisa melihat kenyamanan dan ketepatan waktu," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Dari semua jenis kendaraan yang pernah dicoba, menurut Djarot, yang paling rasional dari segi kenyamanan ialah naik bus, baru kemudian taksi.
"Maka yang paling rasional itu sebenarnya naik bus, baru naik taksi. Itu dari sisi kenyamanan dan ketepatan," katanya.
Tetapi Djarot sangat terkesan dengan pengalaman naik sepeda motor. Dia bisa merasakan bagaimana perjuangan di jalan raya untuk mencapai kantor.
Pengalaman tersebut kemudian mengingatnya pada masa kuliah di Blitar, Jawa Timur dulu. Tiap hari, dia ke kampus dengan menaiki sepeda motor.
"Sambil nostalgia ketika kita masih mahasiswa naik motor juga kan. Nyaman mana? Nyaman dulu nggak macet. Kalau di Blitar kan biasa nggak ada kemacetan. Kalau di sini juga sering, tapi nggak di jalan raya, karena lalu lintas terlalu pada. Kalau nganter anak-anak, dulu juga naik motor," kata mantan Wali Kota Blitar.
Apakah setelah ini tiap hari Jumat Djarot akan ke Balai Kota naik sepeda motor, dia belum bisa memastikannya.
"Kita lihat nanti mau motor kek, naik sepeda naik bus, tapi mungkin naik bus dari Kuningan," kata Djarot.
Sesampai di Balai Kota, Djarot kemudian melakukan rapat.
Tidak lama kemudian dia keluar lagi dan kembali menggunakan sepeda motor untuk menghadiri rapat koordinasi antisipasi bencana banjir dan tanah longsor yang diselenggarakan di kantor Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Jalan Medan Mereka Barat, Jakarta Pusat.
Djarot dikawal ajudan yang naik lima sepeda motor dan satu motor patwal Dinas Perhubungan.