Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendukung langkah pihak kepolisian untuk mengamankan suporter dari kesebelasan DKI Jakarta dan Jawa Barat yang melakukan aksi anarkis.
Bentrokan kedua pendukung terjadi pada laga penentu penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX dari cabang olahraga sepak bola di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Minggu (18/9/2016).
"Ya biarkan saja tertangkap," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/9/2016).
Diketahui, bentrok antarpendukung terjadi setelah kedua tim menyelesaikan babak pertama. Saat itu, Jawa Barat unggul 2-0 atas DKI Jakarta. Terjadi aksi saling serang di tribun penonton, aparat keamanan langsung menembakkan gas air mata ke arah pendukung yang saling serang, sebanyak dua kali.
Penembakan gas air mata membuat pengunjung yang ada di tribun membubarkan diri. Gas air mata juga mengganggu penglihatan juru kamera dan juga "official"nya yang ada di lokasi.
Akibatnya, pertandingan babak kedua tertunda selama kurang lebih 32 menit. Pertandingan baru dapat dimulai setelah asap gas air mata hilang dan tidak mengganggu jarak pandang.
Selanjutnya, Jawa Barat berhasil menjuarai klasemen akhir penyisihan Grup A, dengan membungkam DKI Jakarta 2-0. Kemenangan ini membawa tuan rumah juara Grup A dan maju delapan besar.
Tidak hanya itu, Ahok juga mengaku mendapatkan laporan ada oknun yang bermain judi bola pada PON XIX yang tengah berlangsung di Jawa Barat ini.
"Saya juga mendapat laporan ada yang judi katanya, ada yag ketangkap judi, dapat laporan main-main taruhan dapat berapa duit," ujar Ahok.