JPO Jakarta Buruk, Begini Ketika Ahok Alihkan Kesalahan

Senin, 26 September 2016 | 10:35 WIB
JPO Jakarta Buruk, Begini Ketika Ahok Alihkan Kesalahan
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang rubuh di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (24/9). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah ada peristiwa Jembatan Penyebrangan Orang ambruk di Pasar Minggu, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara tidak langsung menyalahkan pihak swasta.

Ahok mengatakan sebagian besar JPO yang dibangun di Jakarta dikerjakan oleh pihak swasta. Sebagai balas jasa, swasta bisa emasang iklan di JPO tersebut.

"Karena JPO kita sudah hampir tua semua. JPO dulu itu kerja sama dengan swasta. Kerja sama dengan swasta dipasangin iklan," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (26/9/2016).

Ahok mengatakan sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur yang berisikan larangan iklan dipasang di JPO. Untuk sebagian iklan yang sudah terpasang, Ahok akan menunggu sampai kontrak kerja sama selesai, setelah itu tidak ada lagi JPO yang terpasng iklan.

"Jadi JPO harusnya terbuka. Tidak boleh ada dinding yang menahan angin, dari sisi keamanan juga menangtisipasi kalau terjadi perampokan dan pelecehan," kata Ahok.

"Makanya semua JPO mau saya serahkan ke dinas perhubungan atau Transjakarta kalau nyambung ke halte," Ahok menambahkan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini sempat menolak tawaran pihak swasta yang mau membangun dan merapihkan JPO di Jakarta. Namun dengan syarat diperbolehkan memasang iklan.

"Ini kita lagi kerjain. Beberapa swasta ngajuin bilang bagaimana kalau kita rapihkan, tapi kita pasang iklan. Langsung saya tolak. Saya akan gunakan kontribusi dari pengembang untuk memperbaikinya," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI