Kisah Para Pemandi Mayat, Jalani Pekerjaan dengan Ikhlas

Siswanto Suara.Com
Selasa, 11 Oktober 2016 | 19:33 WIB
Kisah Para Pemandi Mayat, Jalani Pekerjaan dengan Ikhlas
Ilustrasi jenazah. [Shutterstock]

Lebih jauh dia mengakui tak semua orang dapat melakukan pekerjaan ini. Dia menyebut pekerjaan ini merupakan panggilan. Mereka yang tak terpanggil biasanya tak bertahan lama dan resign.

"Menurut saya pekerjaan ini pekerjaan panggilan, banyak yang tidak betah, ada yang jijiklah, muallah dengan jenazah," kata dia.

Dia bersyukur kepada yang Maha Kuasa sampai sekarang tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Dan selalu terhindar dari berbagai penyakit.

"Dan Tuhan itu Maha Adil karena, bagaimana pun juga kita yang kerja seperti gini punya niat baik penyakit apapun tidak tertular penyakit," katanya.

Lalu, dia mengisahkan salah satu pengalamannya. Suatu hari saat di jalan tol, dia melihat ada kecelakaan lalu lintas. Tanpa berpikir panjang, dia langsung membantu menangani korban-korban yang bersimbah darah. 

"Waktu itu pernah ada kecelakaan di tol, saya turun langsung bantu, dan saya raut darahnya pakai tangan saya dimasukin ke dalam kantong plastik, saya tidak jijik, karena saya orangnya sosial juga, pekerjaan saya juga nggak beda jauh dari itu," katanya. (Marselinus Kalis)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI