Benarkah Tetangga Anies Semua Pendukungnya? Ternyata Ada Pro Ahok

Siswanto Suara.Com
Minggu, 30 Oktober 2016 | 13:25 WIB
Benarkah Tetangga Anies Semua Pendukungnya? Ternyata Ada Pro Ahok
Anies Baswedan bersama tetangganya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan [suara.com/M. Novi Verdiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Walapun satu RT, satu lingkungan, hati kan nggak bisa diterka, mulut boleh berkata, tapi hati tidak bisa diterka kalau saya memang tidak setuju (memilih Anies) gimana?" kata dia.

Pedri mengatakan ingin memiliki gubernur yang mampu melakukan perubahan untuk Jakarta.

"Kalau saya secara pribadi yang nyata-nyata saja, saya mau lihat MRT jalan," kata dia.

Mengenai siapa calon gubernur yang akan dipilih, Pedri belum mau membocorkan sekarang.

"Untuk sekarang belum bisa menentukan masih masih abu abu," kata dia.

Di tengah acara jalan santai di Jalan Lebak Bulus tadi, Anies mengatakan kegiatan ini merupakan acara bersama.

"Jalan sehat aja bersama, keluarga, bapak, ibu, anak anak,  anak muda, lima sampai enam kilometer lah," ujar Anies. "Tiap minggu beda beda kegiatannya, ada olahraga dan ada majelis majelis."

Mantan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan akan menambah alat penunjang kampanye dan akan memperluas sosialisasi di masa kampanye. Tujuannya agar dia mendengar aspirasi warga.

Anies berharap warga menyampaikan aspirasi sehingga ketika dia terpilih bisa mengimplementasikan harapan warga.

"Kita ingin agar warga menyampaikan menyampaikan harapan, karena tugas kita jika akhirnya saat terpilih adalah membuat mereka bahagia," tuturnya

Anies juga menyiapkan surve untuk mengetahui harapan warga.

"Cara mengetahui harapan (Warga) tidak perlu satu satu (bertemu warga), itu tugas survey dan riset, itu untuk mengetahui," ujarnya.

Anies mengungkapkan kelurahan warga Lebak Bulus, antara lain masalah budaya Betawi. Mereka ingin budaya asli Jakarta dihidupkan.

"Keluhan kampung sini berharap budaya Betawi dihidupkan lagi, saya tinggal didalam kampung yang anda lihat hanya satu mobil saja yang bisa masuk, saya sering berinteraksi sangat deket warga, karena saya juga pembina Karang Taruna," katanya.

Selain masalah budaya Betawi, keluhan warga adalah banyaknya pengganguran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI