Ahok Baru Tahu Pasukan Pengamanannya Ditambah

Kamis, 03 November 2016 | 13:44 WIB
Ahok Baru Tahu Pasukan Pengamanannya Ditambah
Warga demo ketika Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengunjungi Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. [suara.com/Bowo Raharjo]

Suara.com - Merespon reaksi penolakan sebagian anggota masyarakat terhadap kedatangan calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), polisi dan tentara menambah jumlah kekuatan pengamanan.

Hari ini, sekitar 60 anggota polisi dan tentara mengawal kampanye Ahok di Jalan Langgar II, RT 13 RW 8, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ketatnya pengawalan terhadap Ahok agar kasus seperti kemarin di Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tak terulang. Ahok didemo sekelompok warga, bahkan dikejar-kejar sampai kemudian dievakuasi dengan angkutan umum ke Polsek Kebon Jeruk.

Urusan pengamanan, Ahok menyerahkan sepenuhnya kepada petugas.

"Saya nggak tahu (nambah atau tidak) kamu lihat nambah nggak?" kata Ahok.

Ahok menambahkan jumlah petugas pengamanan di mobilnya tetap seperti biasa, lima orang.

"Kalau yang di mobil saya sih nggak nambah (pengamanannya)," ujar Ahok.

Ketika mengawal Ahok tadi, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait menerangkan petugas yang mengawal Ahok di Pasar Minggu 60 orang gabungan polisi dan tentara.

"Kalau kita mah bukan melihat dari (banyak) penolakan atau tidak, tapi kalau istilahnya pejabat dianggap punya pengaruh besar kita selalu melakukan pengamanan," ujarnya.

Sirait berharap proses kampanye pilkada berjalan lancar. Dia tak mau kasus di Rawa Belong terulang.

"Oh iya tentu. Kita juga nggak mau terulang kejadian yang sudah terjadi itu," kata Sirait.

Sirait mengatakan jumlah personil yang dikerahkan untuk mengawal calon kepala daerah disesuaikan dengan situasi.

"Kita tetap melakukan pengamanan dengan calon lain. (Jumlahnya) tergantung situasi kondisi masyarakat, yang kita tahu penambahan personil kita minta bantuan dari polres," kata Sirait.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI