Suara.com - Partai Demokrat (PD) akhirnya secara tegas menyatakan diri tak akan mengambil bagian dalam pemerintahan era Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dengan demikian, partai berlambang bintang merci itu menjadi oposan.
Hal tersebut ditegaskan langsung oleh Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono melalui pidato politik dalam rapat pemimpin nasional serta dies natalis Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2017).
"Partai Demokrat akan konsisten di luar pemerintahan, sembari melakukan kontrol politik dan sosial. Karenanya, kami akan konsisten mengoreksi keputusan presiden, dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang keliru, tidak tepat, atau bertentangan dengan kehendak rakyat," tegas SBY.
Ia mengatakan, menjadi parpol yang berada di luar pemerintahan merupakan pilihan terbaik untuk kader Demokrat pun rezim Jokowi-JK sendiri.
“Partai Demokrat memilih untuk menjaga kemerdekaan serta kemandiriannya. Ini pilihan terbaik, terlebih ketika kritik terhadap pemerintah terbilang sepi, baik di parlemen maupun ruang public,” ungkapnya.
Namun,SBY menegaskan pilihan partainya tersebut tidak boleh diartikan untuk merongrong pemerintahan. Sebaliknya, menjadi oposan merupakan cara partainya menjaga pemerintahan Jokowi-JK.
"Kepala-kepala daerah yang berasal dari Partai Demokrat juga sudah diminta untuk memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi,” tandasnya.