Hingga kekinian, “otak” pembunuhan terencana terhadap Marsinah belum juga terungkap.
Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pernah berniat kembali membuka penyelidikan kasus Marsinah. Ia bertekat mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan keji tersebut. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Gus Dur jatuh.
Marsinah memperoleh Penghargaan Yap Thiam Hien pada 1993. Ia menjadi simbol perjuangan kaum buruh. Kasus ini pun menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional atau ILO, dikenal sebagai kasus 1713. Namun, pembunuh yang sebenarnya belum menerima hukuman.
Kini, kebenaran yang terwujud dalam tubuh perempuan semacam Marsinah atau Patmi masih tetap berada di sudut paling gelap dalam gemerlap cahaya beragam perlombaan. Suara kebenaran yang mereka pekikkan, sayup-sayup menghilang di tengah lantangnya pariwara "perang diskon" di Hari Kartini.