Marsinah dan Patmi yang Terdiam saat 'Perang Diskon' Hari Kartini

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 24 April 2017 | 06:15 WIB
Marsinah dan Patmi yang Terdiam saat 'Perang Diskon' Hari Kartini
Ibu Patmi (kiri) RA Kartini (tengah) dan Marsinah (kanan). [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga kekinian, “otak” pembunuhan terencana terhadap Marsinah belum juga terungkap.

Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pernah berniat kembali membuka penyelidikan kasus Marsinah. Ia bertekat mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan keji tersebut. Namun, sebelum niat itu terlaksana, Gus Dur jatuh.

Marsinah memperoleh Penghargaan Yap Thiam Hien pada 1993. Ia menjadi simbol perjuangan kaum buruh. Kasus ini pun menjadi catatan Organisasi Buruh Internasional atau ILO, dikenal sebagai kasus 1713. Namun, pembunuh yang sebenarnya belum menerima hukuman.

Kini, kebenaran yang terwujud dalam tubuh perempuan semacam Marsinah atau Patmi masih tetap berada di sudut paling gelap dalam gemerlap cahaya beragam perlombaan. Suara kebenaran yang mereka pekikkan, sayup-sayup menghilang di tengah lantangnya pariwara "perang diskon" di Hari Kartini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI