"Saya kasihan, seorang Presiden dibegitukan, difitnah. Itu kan Presiden kita. Yang kita pilih berdasarkan suara rakyat. Kan Pak Jokowi bukan nyaplok begitu saja. Jadi, itu fitnah sangat keji," katanya.
Chairum mengatakan tentu Presiden Jokowi tidak akan langsung memberikan bantahan atas isu keturunan komunis dan Cina. Chairum berharap teman-teman yang mengenal Jokowi untuk meluruskan informasi.
"Beliau mungkin nggak mau nggomong. Toh temannya banyak. Tolonglah, diluruskan, itu tidak benar. Dan saya sebagai teman dan ketua umum Madani, saya paling depan untuk bela beliau dalam hal ini," kata dia.
Chairum meyakini fitnah terhadap temannya diangkat terus untuk kepentingan politik.
"Saya sebelum jadi ketua Madani sudah bilang, saya paling depan tegaskan Jokowi bukan seperti itu. Kenapa dituduh PKI? Dasarnya apa," kata dia.
Chairum menegaskan partai politik mengusung Jokowi menjadi calon presiden pada 2014 merupakan bukti dia bersih. Tentu partai berpikir ulang mencalonkan tokoh yang dianggap tidak bersih.
Chairum memprediksi isu tersebut bakal kencang menjelang pilpres 2019. Tapi, Chairun bersama Masyarakat Madani siap untuk menghadang.
"Itu tidak benar. Apalagi saya di Madani. Kita sangat menghargai agama lain. Insyallah, saya bisa emban tugas ini dengan baik. Saya tidak akan membiarkan ada demo, aksi yang negatif (di Madani)," kata dia.
Di mata Chairum, Jokowi merupakan pribadi yang tulus bekerja untuk melayani masyarakat.
"Saya mendukung Pak Jokowi bukan karena teman, tapi karena saya tahu beliau orang yang bekerja dan tidak punya niat macam-macam. Benar-benar untuk NKRI," katanya.