Setelah putrinya diculik, Aida dan Khader yang tak bisa berbuat apa-apa akhirnya memutuskan membawa dua putri dan dua putra lainnya mengungsi ketika pasukan ISIS akan datang.
Mereka sekeluarga mengungsi ke wilayah otonom Kurdi Irak, yang dilindungi tentara dan milisi Partai Komunis Kurdi.
"Dua tahun terakhir, kami sekeluarga hidup di karavan. Aku dan seluruh keluarga sangat gembira mendengar dia kembali. Oh, Christina, adikku sayang," tutur YazKheder, kakak lelaki Christina.
Christina ditemukan sebatang kara di Havy al-Tanak, daerah miskin di dekat Mosul yang sebelum dibebaskan menajdi ibu kota ISIS di Irak.
Ia lantas dievakuasi ke kamp pengungsian wilayah ibu kota Kurdi, Erbil, yang ternyata orangtuanya juga berada di sana.
"Aku sekarang bersama ibu dan ayah," tutur Christina sembari memainkan bonekanya di karavan.