Pak Ogah Direkrut Polisi, Kabar Baik atau Kabar Buruk?

Rabu, 26 Juli 2017 | 06:20 WIB
Pak Ogah Direkrut Polisi, Kabar Baik atau Kabar Buruk?
Pak Ogah di Pasar Minggu [suara.com/Nikolaus Tolen]

Suara.com - Rencana Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya merekrut Pak Ogah atau warga yang melakukan pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan, tikungan, atau putaran jalan dengan tujuan memperoleh imbalan memang masih wacana. Sebagian Pak Ogah senang jika kelak rencana tersebut terealisasi.

Firmansyah (31), salah satu Pak Ogah yang ditemui di Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, menyebut kebijakan tersebut berpihak kepada Pak Ogah.

"Kalau benar jadi makasih. Polisi berarti perhatikan pekerjaan kami baik dong ya," kata Firman kepada Suara.com, Selasa (25/7/2017).

Firmansyah yakin rencana tersebut bakal mendapat dukungan dari orang-orang seperti dirinya.

"Ya, banyak yang dukung pasti mas dari tukang - tukang parkir kayak kami. Kan kerja kami halal cuma cari recehan, kalau nggak ada yang kasih nggak masalah kan," kata Firman.

Apalagi kalau sampai nanti Pak Ogah diberi gaji tiap bulan sebagaimana yang ditulis berbagai media, Firman mengaku sangat bersyukur.

"Kalau sampai digaji, semangat terus lah saya buat nekunin kerja ini," ujar Firman.

Firman sudah dua tahun menjalani profesi sebagai Pak Ogah. Tetapi, dia tak menetap di satu tempat.

Firman berharap sebelum program tersebut diwujudkan, sebaiknya polisi memberikan pelatihan kepada Pak Ogah tentang tata tertib berlalu lintas sehingga kinerjanya maksimal.

"Saya berharap bila jadi, polisi kasih kami belajarlah kayak pendidikan buat ngatur lalu lintas yang benar, gitu aja mas," ujar Firman.

Tak banyak yang tahu berapa penghasilan menjadi Pak Ogah. Ternyata memang lumayan. Firman mengaku dari recehan-recehan yang dikumpulkan dari imbalan pengendara mobil, sehari dia bisa membawa pulang Rp80 ribu.

"Ya cukuplah sehari segitu, kan udah makan sama jajan yang lain lah mas. Cukup buat biaya hidup, mumpung masih bujangan mas," ujar Firman.

Pak Ogah bernama Erik (28) juga merespon positif rencana kepolisian. Menurut dia program tersebut bisa mengurangi tingkat pengangguran di Ibu Kota.

"Baik kok, membantu yang pengangguran juga ya. Kan yang jadi parkir - parkir gini karena susah cari kerja mas," kata Erik.

Erik berharap polisi terlebih dahulu mendata jumlah Pak Ogah yang akan diberdayakan. Selain itu, juga mendata titik-titik rawan kemacetan yang nanti akan ditempati Pak Ogah.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI