Diungkapkan pihak CJTF-OIR, kematian para petinggi dan fasilitator ISIS ini telah menurunkan kemampuan ISIS untuk merencanakan dan melakukan serangan terhadap sasaran sipil di Irak dan Suriah, serta di seluruh dunia dan di Barat.
"Koalisi akan terus memberikan tekanan pada para pemimpin senior ISIS dan anggota-anggotanya di berbagai jaringan untuk menurunkan, menghancurkan, dan melucuti struktur ISIS dan menyingkirkan teroris ekstremis di seluruh Irak dan Suriah," tulis pernyataan dari CJTF-OIR.
Kabar Kematian Al-Baghdadi Belum Jelas
Sementara itu, kabar pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi, masih belum jelas keberadaannya. Ada yang menyebut dia sudah tewas di daerah Deir Ezzor, timur Suriah.
Kabar ini disampaikan pihak Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pertengahan Juni lalu.
Namun, pihak AS belum berani mengonfirmasi kabar tewasnya orang yang nyawanya dihargai 25 juta dolar AS (sekitar Rp334 miliar) pleh pemerintah AS bagi yang berhasil menangkap hidup atau mati.
Di lain pihak, seorang pejabat kontra-terorisme Kurdi, pertengahan Juli lalu, mengatakan dia 99 persen yakin Al-Baghdadi masih hidup.
"Baghdadi masih hidup. Dia belum mati. Kami dapat informasi dia masih hidup. Kami yakin 99 persen dia masih hidup," kata Lahur Talabany dalam wawancara dengan Reuters, dikutip dari ARA News, Selasa (18/7/2017).
Baca Juga: Kasus Wafatnya Ricko, Menpora: Tak Boleh Lagi Ada Nyawa Hilang
"Dia bersembunyi dari petugas keamanan. Dia tahu apa yang harus dia lakukan," lanjutnya.