Tangis Korban First Travel, Jual Tanah Hingga Serangan Jantung

Kamis, 10 Agustus 2017 | 21:05 WIB
Tangis Korban First Travel, Jual Tanah Hingga Serangan Jantung
Perwakilan dari 250 calon jamaah umroh yang merasa menjadi korban penipuan dan penggelapan melaporkan PT First Anugerah Karya Wisata (First Travel) ke Polda Metro Jaya, Kamis (10/8/2017). (suara.com/Agung Shandy Lesmana)

Suara.com - Aisyah (53), salah satu korban penipuan mengaku telah mendaftarkan untuk ibadah umrah melalui agen perjalanan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel.

Namun niat untuk melaksanakan ibadah ke Arab Saudi itu tak kunjung terlaksana.

Dirinya mulai curiga jika ada ketidakberesan dalam proses keberangkatannya ke Tanah Suci karena pihak First Travel kerap menunda-nunda penjadwalan dirinya berangkat umrah.

Kala itu, warga Cilandak, Jakarta Selatan itu sudah mendaftarkan First Travel pada Maret 2016.

"Tapi kenyataannya selalu diundur. Bilang tanggal 6 Juni, lalu diundur lagi tanggal 9 Juni. Lalu dijanjikan lagi Oktober 2017," kata Aisah di Polda Metro Jaya, Kamis (10/8/2017).

Aisyah pun mengaku pernah meminta kembali uang yang telah disetorkan, karena First Travel sudah beberapa kali menunda keberangkatannya ke Arab Saudi.

"Awal kami bayar Rp 14,3 juta. Lalu dibilang nambah lagi Rp 1,5 juta untuk biaya tambahan untuk pesawat," kata dia.

Aisyah pun mulai panik karena dirinya memiliki tanggungjawab kepada 13 calon jamaah umrah yang dibawanya.

"Mereka tidak desak tapi saya ada beban pikiran karena jamaah yang saya bawa belum berangkat," kata Aisyah.

Baca Juga: Seorang Jaksa dan 250 Orang Laporkan First Travel ke Polda

Bahkan, Aisyah sampai berpikiran untuk menjual tanahnya agar bisa menalangi 13 jamaah yang sudah menyetorkan uang agar bisa melaksnakan ibadah umrah lebih cepat.

Dia pun mengaku pernah meluapkan kekecewaannya melalui kolom komentar di akun Facebook milik First Travel.

Menurutnya, Annisa Hasibuan dan suaminya Andhika Surahman, pemilik Frist Travel kerap mengiming-imingi sejumlah promosi agar bisa menggaet masyarakat untuk mendaftarkan paket umrah di perusahaan tersebut.

"Lalu saya komentar 'jangan adakan promo tapi berangkatin jamaah yang belum'. Lalu sama bu Annisa (istri pemilik First Travel) saya di hubungi secara pribadi 'dia bilang kalau ada masalah dibicarakan'. Lalu sejak itu facebook saya di blokir sampai saat ini," katanya.

Di kesempatan yang sama, Eti (51) juga menceritakan saat dirinya dan keluarga ingin berangkat ke Arab Saudi untuk ibadah umrah melalui

Meski telah menyetor uang sebesar Rp16,8 juta kepada First Travel, dirinya bersama suami dan ibu mertuanya belum bisa melaksanakan ibadah umrah sesuai waktu yang direncanakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI