Kaum Perempuan Jadi Aktor di Aksi Terorisme

Rabu, 25 Oktober 2017 | 16:06 WIB
Kaum Perempuan Jadi Aktor di Aksi Terorisme
Ilustrasi terorisme. [Shutterstock]

Ketika suaminya ditangkap dengan tuduhan perbuatan teror, perempuan menjadapatkan dampak nyata. Terutama menjadi korban stigmatisasi dari lingkungan tempat mereka tinggal.

"Perempuan kena imbas, ditolak dan diusir oleh masyarakat. Mereka harus berpindah tempat tinggal," paparnya.

Dalam riset itu, Dete mendapatkan sebuah informasi jika ada organisasi tertentu di internal kelompok teroris yang berperan merekrut perempuan dari berbagai negara untuk dijadikan istri para teroris yang masih bebas ataupun yang sudah dipenjara. Perempuan itu didoktrin dengan untuk membela 'perjuangan' kelompok teroris tertentu.

Perekrutan juga dilakukan lewat media sosial, contohnya yang dilakukan ISIS. "Mereka berkenalan dan indoktrinisasi melalui Facebook," jelas dia.

"Dalam kelompok ISIS ini ada perkawinan lintas negara, ini untuk memperluas kekuatan ISIS," kata dia.

Dalam penelitiannya itu, Dete memberikan solusi agar pengaruh teroris terhadap perempuan tidak mengugat di masa datang. Menurut dia perlu mengubah pola pikir dan mendekontruksi pemikiran mereka.

"Tapi ini sulit."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI