Ini Peta Dukungan Kaum Milenial Sosmed ke Jokowi dan Prabowo

Jum'at, 03 November 2017 | 13:41 WIB
Ini Peta Dukungan Kaum Milenial Sosmed ke Jokowi dan Prabowo
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beramah tamah dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Negara, Senin (16/10/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Survei terhadap pengguna media sosial milenial yang dilakukan lembaga Centre For Strategic and International Studies menunjukkan peta dukungan warganet terhadap Joko Widodo dan Prabowo Subianto jika mereka maju ke bursa pemilihan presiden tahun 2019.

Jokowi

Pengguna Facebook 30, 6 persen
Pengguna Twitter 22, 5 persen
Pengguna Path 21, 6 persen
Pengguna Instagram 26,5 persen

Prabowo

Pengguna Facebook 28,6 persen
Pengguna Twitter 24,6 persen
Pengguna Path 25,8 persen
Pengguna Instagram 29,6 persen

Survei CSIS bertajuk  Ada Apa Dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik. Survei dimulai 23 hingga 30 Agustus 2017 dengan populasi milenial berusia 17-29 tahun dan non milenial diatas usia 17 tahun.  Responden milenial sebanyak 600 orang dan non milenial sebanyak 851 orang. Responden berasal dari 34 provinsi. Survei dilakukan secara tatap muka. Tingkat margin of error untuk kategori milenial 4 persen dan non milenial 3,38 persen.

Peneilti CSIS Arya Fernandes menjelaskan hasil survei menunjukkan kaum milenial terbelah, sebagian mendukung Jokowi dan sebagian Prabowo.

"Kita melihat di sini  di akun seperti Twitter, Path dan Instragam itu justru banyak penguna akun ini yang preferensi poltiknya ke Prabowo, sementara di Facebook juga begitu di Facebook  banyak preferensi ke Jokowi selisihnya sangat tipis, tapi masih dalam batas margin of error," ujar Arya dalam jumpa pers di Pakarti Center, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Jokowi, kata Arya, sekarang lebih banyak melakukan sosialisisi kebijakan lewat media sosial untuk mendapatkan dukungan milenial.

"Jadi saya kira apa yang dilakukan pak Jokowi belakangan ini bisa dibaca  dalam dua arah, pertama dia menyadari mungkin  dia lemah di media sosial, kemudian aktif melakukan kampanye atau sosialisasi kebijakan dia media sosial. Kedua, adalah sosialisasi di media sosial nggak efektif untuk pemilih Jokowi dan milenial," kata Arya.

"Sementara Prabowo yang kita tahu nggak melakukan apa-apa justru, kalau banyak di berita yang buzer kemudian nggak efektif untuk pengaruhi kelompok dia (Jokowi) terutama untuk pemilihnya Jokowi atau memang dia menyadari Jokowi lemah disini. Jadi ada dua kemungkinan," Arya menambahkan.

Survei juga melihat tingkat kepemilikan akun media sosial. Facebook 81, 7 kaum milenial, dan 23,4  persen kaum  non milenial.

Whatsapp 70,3 persen milenial dan 25,4 persen dari kalangan non milenial.

Kemudian 61,7 persen pengguna Blackberry Messenger dari kaum milenial dan 14,9 persen dari non milenial. Instagram sebanyak 54,7 persen dari kalangan milenial dan 9,6 persen dari non milenial 

Pengguna Twitter dari kalangan milenial 23,7 persen persen dan 4,2 persen kalangn non milenial. Sementara pengguna Path dari kalangan milenial 16,2 persen dan 1,9 persen dari non milenial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI